Dosen Unej ini Temukan Pupuk Hayati Sekaligus Pengendali Nematoda Pertama di Indonesia
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Yudi Indrawan
Selasa, 18 Oktober 2022 23:28 WIB
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Dosen Universitas Jember (Unej), Iis Nur Aisyah, melakukan penelitian dan menemukan pupuk hayati sekaligus pengendali nematoda pertama di Indonesia. Rektor Unej, Iwan Taruna, menyambut dengan gembira atas temuan dan inovasi produk yang dapat dihasilkan oleh Iis bersama para peneliti lainnya.
"Salut untuk Bu Iis dan kawan-kawan, semoga akan diikuti para kolega lainnya. Hasil penelitian ini kemudian dihilirisasi agar dapat dirasakan manfaatnya oleh lembaga, peneliti, dan terlebih lagi bagi masyarakat luas. Inovasi Bu Iis dan kawan-kawan ini menjadi hadiah untuk Dies Natalis ke-58 Universitas Jember," ujarnya saat dikonfirmasi.
BACA JUGA:
5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
Wanita di Jember Tewas Terlindas Truk Akibat Jatuh dari Boncengan Motor Ayahnya
Kurang Konsentrasi, Dua Pelajar di Jember Tewas Usai Alami Kecelakaan
PKB Jember Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup dalam Pilkada 2024
Temuan Dosen program studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unej itu juga terbukti bermanfaat untuk menyuburkan dan meningkatkan produktivitas tanaman. Iis mengaku, produk inovasi ini berawal semenjak di bangku perkuliahan dan ketekunannya dalam meneliti nematoda.
"Penelitian nematoda sudah saya lakukan semenjak tahun 2002 saat menempuh kuliah S3. Kebetulan saat itu ada serangan Globodera rostochiensis atau nematoda sista kentang untuk pertama kalinya pada tanaman kentang di Batu," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (18/10/2022).
"Karena pada saat itu belum ada penelitian mengenai nematoda sista kentang, maka promotor saya menganjurkan agar saya melakukan penelitian. Itulah kali pertama saya berkenalan dengan nematoda yang kemudian berlanjut ke penelitian nematoda yang lain," tuturnya menambahkan.
Pada saat itu, Iis menempuh jenjang pendidikan S3 di Program Studi Biologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung. Kemudian di tahun 2010, ia melanjutkan penelitiannya yang berfokus pada nematoda bersama Kementerian Pertanian dan Universitas Padjadjaran.
Ia mengeksplorasi rhizobakteri dan bakteri endofit, yang memiliki kemampuan menyuburkan tanaman sekaligus mengendalikan nematoda parasit tanaman, hingga berhasil menemukan beberapa isolat bakteri (Bacillus sp. dan Pseudomonas sp) yang memiliki potensi lebih unggul dari lainnya.
Simak berita selengkapnya ...