Eko-Tren Raih Top Terpuji KIPP 2022
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Selasa, 06 Desember 2022 22:30 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Komitmen Gubernur Khofifah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur melalui pemberdayaan pesantren membuahkan hasil membanggakan.
Program Pengembangan EKOnomi Masyarakat berbasis Pesantren (Eko-Tren) dengan Konsep One Pesantren One Product (OPOP) meraih Top Terpuji dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2022 Kemenpan RB.
BACA JUGA:
Hari Pustakawan Nasional, Khofifah Ajak Masyarakat Tingkatkan Minat Baca dan Literasi
Gebyar Prestasi Al-Quran Yayasan Khadijah Kembali Digelar, Prof Ridwan: Baca Al-Quran Cerdaskan Otak
Aktif Dukung Tugas Kepolisian, Khofifah Raih Penghargaan dari Kapolri di HUT ke-78 Bhayangkara
Harganas 2024, Khofifah: Membangun Keluarga Berkualitas Berikan Pondasi Kokoh untuk Pendidikan
Gubernur mengatakan, Eko-Tren OPOP dibentuk untuk memberdayakan kemandirian pesantren dengan menciptakan lapangan kerja, peningkatan usaha pesantren yang melibatkan santri dan alumni. Dengan semakin banyaknya pesantren yang terlibat dalam program ini, diyakini semakin banyak masyarakat yang perekonomian dan kesejahteraannya meningkat.
“Jawa Timur ini gudangnya pesantren, jumlahnya yang sangat besar tentu akan berpengaruh terhadap masyarakat, saya optimis dengan menggerakkan dan melibatkan pesantren dalam kemandirian ekonominya, akan memberikan pengaruh besar pada percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Khofifah usai menerima anugerah Top Terpuji KIPP 2022 Kemenpan RB di Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Orang nomor satu di Jatim ini menjelaskan, dalam pengembangan Eko-Tren OPOP ada 3 pilar utama yang dibangun yaitu Pesantrenpreneur, Santripreneur, dan Sosiopreneur. Pesantrenpreneur, lanjutnya, adalah pemberdayaan ekonomi pesantren melalui koppontren dan badan usaha lainnya.
Lalu santripreneur merupakan pemberdayaan santri menjadi entrepreneur melalui laboratorium kewirausahaan dan vokasional skill. Sedangkan sosiopreneur adalah upaya pemberdayaan usaha alumni pesantren melalui sinergi dan kolaborasi dengan usaha ponpes dan masyarakat.
"Sampai saat ini telah bergabung 750 pesantren dalam pesantrenpreneur dan lebih dari 100 ribu santri yang terlibat dalam santripreneur," jelasnya.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan dalam pengembangan 3 pilar Eko-Tren OPOP tidak bisa jika hanya pesantren yang berupaya. Ia menegaskan harus melibatkan banyak pihak seperti Pemerintah, Media, Akademisi, _private sector_ dan masyarakat.
Simak berita selengkapnya ...