Reduksi Efek Negatif OTT, Golkar Disarankan Nonaktifkan Sahat Tua Simanjuntak
Editor: Revol Afkar
Wartawan: M. Didi Rosadi
Kamis, 15 Desember 2022 21:48 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak mendapat tanggapan dari Surokim Abdus Salam, pengamat politik Surabaya Survey Center (SSC).
Pria yang karib disapa Cak Rokim itu menyarankan Golkar menonaktifkan Sahat dalam jabatan politiknya.
BACA JUGA:
Ratusan Penghobi Mancing Ikuti Gelar Wisata Mancing Disbudpar Jatim di Cerme Gresik
Selama Jadi Anggota DPRD Jatim, Mas Iin Peka Kebutuhan Masyarakat
Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Jatim 2023 Disetujui, Adhy Karyono Bilang Begini
Ratusan Buruh Demo di Kantor DPRD Jatim Tolak Tapera
"Hal itu bisa mereduksi pengaruh buruk terhadap partai," kata pria yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura ini, Kamis (15/12/2022).
Menurutnya, badai politik yang menimpa Partai Golkar di Jawa Timur dapat menggerus elektoral partai. Apalagi, jika kasus tersebut terus menjadi pemberitaan di media dan diperbincangkan di media sosial hingga menjelang pemilu 2024. Mengingat, Sahat adalah Sekretaris DPD Partai Golkar Jatim.
Surokim mengingatkan, bahwa selama ini kasus OTT KPK selalu terbukti dan mayoritas berakhir inckracht di pengadilan, karena valid.
Fakta tersebut seharusnya bisa menjadi pertimbangan Partai Golkar dalam mengambil. Selama ini, jika ada kader partai terkena kasus umumnya langsung dinonaktifkan.
"Ya semua kembali ke Golkar bagaimana berhitungnya. Tetapi menurut saya, korupsi, OTT KPK, harusnya menjadi cases force major. Sehingga penanganannya juga harus progresif," ujar Rokim.
Simak berita selengkapnya ...