Hari Pers Nasional 2023, Khofifah: Momentum Perkuat Khittah Media sebagai Pilar Penyangga Demokrasi
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 09 Februari 2023 12:53 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 merupakan momentum untuk memperkuat kebebasan pers yang bertanggung jawab. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (9/2/23).
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini mengatakan HPN 2023 harus dijadikan media untuk memperkuat komitmen kepada khittah sebagai salah satu pilar utama penyangga demokrasi. Bukan hanya semata-mata menjadi institusi penyedia informasi bagi publik, tetapi juga merepresentasikan fungsi kontrol, fungsi kritik, dan penyedia ruang bagi partisipasi publik.
BACA JUGA:
Di PT Kareb Bojonegoro, Khofifah Dinobatkan Sebagai Ibunya Pekerja SKT
Kesuksesan Program OPOP Jatim, Khofifah: Akan Direplikasi di Thailand dan Malaysia
Konsolidasi Pemenangan PKS, Khofifah: Mesin Sudah Panas, Optimis Menang
Khofifah-Emil Dinobatkan Ibuk Bapak Perangkat Desa se-Jatim
"Pemenuhan hak asasi rakyat untuk memperoleh informasi dan kemerdekaan pers untuk menyampaikan informasi, berbanding lurus dengan manifestasi prinsip kedaulatan rakyat," ujarnya.
Sekadar diketahui, rangkaian perayaan HPN 2023 akan digelar di Medan, Sumatera Utara selama enam hari berturut-turut, 6-12 Februari 2023. HPN kali ini mengusung tema "Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat".
Khofifah menyadari, era media sosial (medsos) saat ini membuat setiap orang bisa menjadi pewarta. Mereka bisa membuat konten atau menyebarkan informasi sebagai halnya jurnalis lewat proses produksi, sunting, maupun reproduksi. Hanya saja, mayoritas pengguna medsos belum memahami kode etik jurnalistik.
"Kondisi ini diperparah dengan tingkat literasi digital masyarakat kita yang kurang, sehingga dengan mudahnya percaya dengan kabar yang tidak tahu asal usulnya, tanpa melakukan cek dan ricek. Alhasil, di media sosial banyak sekali bertebaran kabar hoax dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah bangsa," cetusnya.
Untuk itu, Khofifah berharap media bisa 'membanjiri' kanal dan platform dengan berita-berita yang positif, mencerdaskan, dan mempererat persatuan dan kesatuan sebagai bangsa. Di samping terus berevolusi seiring perkembangan teknologi.