Karyawati Pemkot Mojokerto Diduga Jadi Anak Buah Udin di Prostitusi Online
Kamis, 28 Mei 2015 16:55 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Melalui pesan singkat Blackberry Messager (BBM), Akhmad Fakhrudin alias Udin (37) bertransaksi menjajakan jasa pekerja seks komersial (PSK) kepada pria hidung belang.
Yang mengejutkan, dari hasil print out percakapan keduanya yang dipamerkan Polres Mojokerto Kota, salah satu pelanggan memesan karyawati di lingkungan pemkot untuk melayani nafsu bejatnya.
BACA JUGA:
Jelang Idulfitri, Polres Mojokerto Gelar KRYD dan Pemusnahan Barang Bukti Hasil Operasi Pekat
Jual Istri untuk Layanan Threesome, Pria Asal Tulungagung Diringkus Polisi
Digerebek Tanpa Busana, Penghuni Homestay Wanita: Saya Belum Ngapa-ngapain
Pemkab Mojokerto akan Tindak Warung Esek-Esek di Wilayahnya
“Piye seng arek pemkot Pak? Aku wes kadung berfantasi iki (Bagaimana anak Pemkot itu, pak? Saya sudah berfantasi ini),” tulis pelanggan di BBM-nya.
”Seng iku gak isok, arek e jek mudik nang Tulungagung (yang itu tidak bisa, anaknya masih mudik ke Tulungagung),” jawab Mucikari Udin.
Meski demikian, polisi masih belum bisa membenarkan tentang keterlibatan oknum PNS Pemkot yang menjadi PSK. ”Masih kita dalami,” ungkap Waka Polres Mojokerto Kota Kompol Husein Abubakar saat gelar perkara, Rabu (27/05).
Sejauh ini, tim penyidik masih memeriksa tiga dari lima anak buah mucikari yang bekerja di perusahaan even organizer (EO) itu. Namun yang pasti, lanjut Husein, PSK yang jadi anak buah berasal dari kalangan mahasiswi di sebuah kampus swasta dan purel (pemandu karaoke).
Sedangkan, pelanggannya ada macam-macam, mulai dari pejabat sampai warga sipil. Seperti diinformasikan, polisi membongkar bisnis prostirusi online di Mojokerto. Akhmad Fakhrudin warga Kranggan, Prajurit Kulon, kota Mojokerto terbukti sebagai penyedia jasa wanita pekerja seks. Tarifnya antara Rp 1-2 juta sekali kencana (per 2 jam). (gun/rvl)