Tekan Angka Kekerasan, Ratusan Sekolah di Kota Kediri Terapkan Sekolah Ramah Anak | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tekan Angka Kekerasan, Ratusan Sekolah di Kota Kediri Terapkan Sekolah Ramah Anak

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Jumat, 10 Maret 2023 20:16 WIB

Siswa-siswi menampilkan kreativitas menari, sebagai bagian dari sekolah ramah anak di Kota Kediri. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ciptakan lingkungan sekolah yang aman, sehat, dan menyenangkan bagi anak, Kota Kediri menghadirkan (). untuk menjawab kegelisahan orang tua saat anak-anak menimba ilmu di sekolah.

Program tersebut bisa terealisasi dengan mengacu pada Nomor 48 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sekolah Ramah Anak.

Marsudi, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, menyebut saat ini sebanyak 53% sekolah di Kota Kediri jenjang TK, SD, SMP, telah melaksanakan penyelenggaraan . Capaian tersebut diketahui melebihi target yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yakni sebanyak 50%.

“Totalnya sekarang ada 172 sekolah dengan rincian: TK 84 sekolah, SD 70 sekolah, dan SMP 18 sekolah,” kata Marsudi, Jumat (10/3/2023).

Menurutnya, terdapat 14 poin yang menjadi komponen kebijakan sekolah dalam pelaksanaan . Antara lain: bebas kekerasan, pencegahan putus sekolah, pemahaman gender dan konvensi hak anak, bebas rokok, bebas napza, aman dari bencana secara struktural dan nonstruktural.

Kemudian, kebebasan beribadah, memastikan pengarusutamaan pengurangan risiko bencana (PRB), memfasilitasi pendidikan inklusi, jaminan perlindungan anak, menindak pelaku kekerasan, mengawasi kegiatan ekstrakurikuler, memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan keluarga, serta mewajibkan orang tua untuk melaporkan riwayat medis anaknya.

“Jadi untuk anak yang sekolah di InsyaAllah mendapatkan jaminan bebas kekerasan,” ujarnya.

Marsudi menambahkan, apabila ditemukan kasus kekerasan di sekolah, Dinas Pendidikan Kota Kediri akan menindak tegas pelaku tanpa pandang bulu.

“Kalau itu bukan kasus kekerasan seksual, maka kita proses sesuai ketentuan. Akan tetapi kalau pelecehan seksual sudah masuk tindak pidana. Apabila pelakunya anak, harapannya restorative justice,” terangnya.

Soal kurikulum, Marsudi mengutarakan di terdapat muatan lokal terintegrasi berupa pendidikan ramah anak. Dalam kurikulum tersebut, segala indikator pembelajaran saling berkesinambungan dengan unsur-unsur ramah anak akan ditransmisi oleh tenaga pendidik.

“Misal guru agama mengajarkan tentang aurat, maka harus ditekankan betul dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dampaknya. Maka siswa bisa lebih menjaga,” katanya.

Dengan adanya , Marsudi berharap ekspektasi masyarakat dan peserta didik akan pendidikan berkualitas bisa terpenuhi. Sebagai pilot project, ia juga berharap dalam melaksanakan pendidikan sebaiknya mengikuti ketentuan .

“Yang paling penting predikat Kota Kediri sebagai kota layak anak dari indikator sekolah layak anak bisa terpenuhi, anak bisa aman berada di sekolah, orang tua juga tenang saat anak berada di luar sekolah, mereka bisa membentengi dirinya dari kekerasan,” tandasnya.

Heri Nurdianto, Ketua Dewan Pengawas Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) Kota Kediri, sangat mengapresiasi kebijakan yang telah melakukan upaya strategis dalam rangka pencegahan kekerasan di sekolah melalui pengembangan .

“Jika dulu hanya beberapa sekolah yang ditunjuk. Sekarang luar biasa sekali, semua sekolah mencapai 53% dari semua satuan pendidikan wajib menerapkan nilai-nilai SOP tentang penyelenggaraan ,” ujarnya.

YLPA Kota Kediri mengapresiasi Dinas Pendidikan Kota Kediri karena telah konsisten menjalankan amanat Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan dan Nomor 48 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sekolah Ramah Anak.

"Kami mengajak stakholder pendidikan, mulai dari pengawas dan kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, komite untuk bergerak bersama mewujudkan satuan pendidikan Kota Kediri ramah anak," pungkas Heri. (uji/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video