Presiden Jokowi Ikuti Grebeg Pancasila di Kota Blitar | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Presiden Jokowi Ikuti Grebeg Pancasila di Kota Blitar

Rabu, 03 Juni 2015 03:52 WIB

Sejumlah petinggi negara mengikuti Grebeg Pancasila di Kota Blitar. (foto: Tri Susanto/BANGSAONLINE)

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Bertepatan dengan peringatan hari lahirnya Pancasila, sejumlah pejabat tinggi negara meluncurkan manifesto Ini Baru Indonesia, di Alun-alun Kota Blitar, Senin (1/6).

Di antara substansi manifesto itu adalah ajakan untuk membunyikan dan membumikan nilai-nilai Pancasila, semangat gotong-royong, kerja keras dan kesantunan. Selain itu, manifesto itu juga berisi ajakan intropeksi untuk menempatkan persatuan di atas perselisihan, musyawarah di atas amarah dan kejujuran di atas kepentingan.

Acara yang dikemas dalam Upacara Budaya Grebeg Pancasila itu dihadiri Presiden Joko Widodo, Megawati Soekarno Putri, Wakil Presiden ke-11 Boediono, Gubernur Jatim Soekarwo, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Irman Gusman, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, serta Wali Kota Blitar Muhamad Samanhudi Anwar. Upacara budaya ini dikemas dalam dua bahasa, Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Uniknya, dalam acara ini sebagian pesertanya berbusana ala Soekarno, berpakaian adat dan membawa gunungan.

Upacara Grebeg Pancasila ini adalah upacara rutin yang diselenggarakan masyarakat Kota Blitar setiap tanggal 1 Juni. Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar menyebut tanggal 1 Juni merupakan momentum bersejarah bagi Bangsa Indonesia untuk menghargai salah satu jasa besar Bung Karno, yaitu menjawab masalah pokok yang menyangkut Dasar Negara Indonesia merdeka. Di hari terakhir sidang pertama BPUPKI, Bung Karno memberikan jawaban tegas dan mengusulkan lima dasar negara Indonesia merdeka di depan sidang BPUPKI. Kelima asas itu disebut Bung Karno sebagai Pancasila.

‘’Kami sampaikan aspirasi kepada Pemerintah Pusat agar tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila secara nasional. Karena Pancasila dan Bung Karno bukan hanya milik Kota Blitar, Pancasila dan Bung Karno adalah milik kita semua, milik seluruh Bangsa Indonesia,’’ kata Samanhudi.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil keluarga Bung Karno yang disampikan oleh Puan Maharni. Ia meminta kepada pemerintah untuk segera menetapkan 1 Juni sebagai hari besar Nasional atas Lahirnya Pancasila oleh Bung Karno.

‘’Sudah saatnya bagi Pemerintah Republik Indonesia untuk memutuskan dan menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai hari lahirnya Pancasila dan menjadikannya sebagai Hari Besar Nasional,’’ kata Puan Maharani.

Sementara Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila ini seyogyanya bisa dipergunakan untuk bersatu padu mewujudkan janji kemerdekaan dengan adanya persatuan Indonesia, kebersamaan, gotong royong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ‘’Gunakan momentum 1 Juni ini untuk bersatu padu wujudkan janji-janji kemerdekaan dengan bergotong royong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,’’ kata Presiden Jokowi.

Sedangkan menanggapi usulan Pemerintah Kota Blitar dan Keluarga Bung Karno untuk menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Kelahiran Pancasila dan Hari Besar Nasional, pihaknya akan memproses. ‘’Untuk usulan 1 Juni 1945 sebagai Hari Kelahiran Pancasila dan Hari Besar Nasional, tahun ini akan kami proses,’’ jelasnya lagi.

Dalam acara tersebut, Upacara Grebeg Pancasila digelar dengan diselingi gending Jawa bernuansa kebangsaan, lagu-lagu paduan suara dan pembacaan teks Pancasila. Ada pula pembacaan goro-goro yang merupakan aspirasi seniman dan budayawan atas realitas sosial di republik ini. 

Selain upacara budaya, peringatan hari lahirnya Pancasila di Kota Blitar juga digelar beberapa rangkaian kegiatan di antaranya Pawai Lentera dan bedhol pusaka yang menampilkan aneka lampion bernuansa sila-sila Pancasila yang diarak di beberapa ruas jalan di Kota Blitar. Ada pula kegiatan pembacaan mocopat Pancasila sekaligus tirakatan. Setelah upacara budaya, gunungan dikirab dari Alun-alun menuju Makam Bung Karno. Di area Makam Bung Karno, selain ziarah juga diselenggarakan Kenduri Pancasila. (tri) 

 

 Tag:   pemkot blitar

Berita Terkait

Bangsaonline Video