Gubernur Khofifah Dorong Sinergi Hexa Helix Approach Buka Spektrum Baru Desa Mandiri di Jatim
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Jumat, 17 Maret 2023 11:11 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Program Klinik Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dan Akademi Wisata Tahun 2023 secara resmi dimulai. Langkah ini diharapkan akan memperbanyak desa mandiri di Jawa Timur.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat melakukan Kick Off Program Klinik Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dan Akademi Wisata Tahun 2023 di Hotel Artotel TS Surabaya, Kamis (16/03/2023) malam.
BACA JUGA:
Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum
Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun
Di Depan Kiai Se-Madura, Kiai Asep Sampaikan Kesan Rektor Al Azhar Mesir tentang Figur Khofifah
Para Waranggono di Tiga Kabupaten Jatim Utara Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim
"Sebuah desa jika sudah dikategorikan mandiri, support dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi akan berkurang, bahkan bisa zero. Kita tidak hanya menarget desa mandiri makin banyak, tapi desa yang sudah mandiri itu harapan kita akan menemukan spektrum baru meluaskan jejaring produk-produk kreatif mereka sehingga mandiri dan produktif," kata Gubernur Khofifah dalam sambutannya.
Gubernur berharap adanya konektivitas dan sinergi yang dibangun dengan hexa helix approach yang melibatkan enam sektor (perguruan tinggi atau akademik, sektor usaha atau private sector, sektor pemerintah, masyarakat, media, dan permodalan).
"Ini momentum untuk membangun sinergi di antara kita semua pasti banyak potensi-potensi yang luar biasa yang dimiliki oleh masing-masing institusi," tegas Khofifah.
Lebih jauh, gubernur menjelaskan melalui hexa helix approach, desa-desa mandiri akan mampu menemukan ruang yang memungkinkan pelaku UMKM bisa terus tumbuh berkembang serta menemukan ekosistem usaha yang lebih berkembang dan lebih baik lagi.
Desa mandiri di Jawa Timur per Juli 2022 tercatat mencapai 1.490 desa. Jumlah ini menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki desa mandiri secara Nasional, setara 23,88%.