Ramadhan dan Reaktualisasi Kesalehan Digital | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ramadhan dan Reaktualisasi Kesalehan Digital

Editor: Redaksi
Rabu, 05 April 2023 22:16 WIB

Dosen Departemen Sosiologi Universitas Negeri Malang, Ahmad Arif Widianto.

Disadari ataupun tidak, dunia digital tidak ubahnya dunia nyata yang memunculkan permasalahan dan kemudharatan. Banyak kasus-kasus terjadi di media sosial yang berimplikasi pada kehidupan riil ataupun sebaliknya. 

Beberapa di antaranya adalah ujaran kebencian, cyberbullying, hoaks, penistaan dan yang terkini adalah budaya pamer harta dan kekayaan atau flexing. Beberapa kasus tersebut menyebabkan renggangnya integrasi sosial bahkan berujung pada sanksi hukum pidana. Hal ini semakin menguatkan jargon “ kontenmu harimaumu” atau “ jarimu harimaumu”.

Kemaksiatan yang terjadi di dunia digital tidak hanya berhubungan dengan dosa akhirat, tetapi juga dosa sosial karena menciderai hati nurani dan moral sosial. Perilaku di dunia virtual seringkali lepas kontrol, tanpa filter nilai dan etika sosial karena terbuai kebebasan dalam menggunakannya. 

Tanpa disadari, konten, komentar dan postingan di media sosial memicu permusuhan dan keretakan hubungan sosial. Banyak contoh kasus aktivitas di media sosial yang terjerat kasus sampai dipenjara karena melanggar UU ITE. 

Lebih lagi jika menyangkut tentang SARA dan politisasi identitas, tentu ia berpotensi besar merusak persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan kita. Oleh karena itu, Sudah seharusnya kita menguatkan kembali kesalehan digital kita untuk mengoptimalkan media sosial sebagai ruang menyemai kebajikan.

Puasa dan Peningkatan Kesalehan Digital

Bulan ramadhan ini menjadi momentum untuk reaktualisasi nilai, etika dan moral sosial dalam beraktivitas di dunia virtual. Puasa dalam konteks ini tidak hanya untuk menempa fisik kita dalam menahan lapar dan dahaga, melainkan untuk menguatkan kembali kesalehan kita. 

Kita patut merefleksikan spirit kenabian dalam berpuasa, yakni mencegah kemunkaran dan menyebarkan kebaikan di segala bidang kehidupan, dalam hal ini di dunia virtual. Tentu hal ini bukan perkara mudah, tapi setidaknya bisa dilakukan melalui beberapa hal berikut. 

Pertama, Menjaga perilaku di jagad maya agar tidak memunculkan kemudharatan, menyinggung perasaan atau memicu permusuhan dengan cara menjunjung tinggi nilai, etika dan moral sosial di media sosial. 

Kedua, Menyebarluaskan semangat kebaikan untuk mewujudkan kemaslahatan bersama melalui konten atau postingan positif dan produktif. Misalnya, membangun ruang-ruang publik yang interaktif dan kolaboratif untuk mengembangkan gagasan inovatif atau menciptakan kultur demokratis. 

Ketiga, Mengoptimalkan fungsi media sosial sebagai sara pengembangan diri untuk meraih tujuan dan kepentingan yang kita harapkan. 

Ketiga poin ini niscaya terwujud jika mendapatkan dukungan kita bersama melalui penciptaan sistem dan kultur yang baik dalam bermedia sosial demi mewujudkan kemaslahatan bersama. Semoga.

Penulis adalah Dosen Departemen Sosiologi

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video