Asyiknya Ngabuburit di Monumen SLG | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Asyiknya Ngabuburit di Monumen SLG

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Minggu, 09 April 2023 18:28 WIB

Monumen Simpang Lima Gumul dengan tagline baru Kediri Berbudaya yang terlihat semakin cantik dan sayang bila tidak dikunjungi. Foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Setiap bulan Ramadhan, lebih-lebih bila cuaca sedang baik-baik saja, kawasan di , Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, selalu didatangi warga untuk ngabuburit. Terutama di lingkaran .

Ngabuburit (kegiatan menunggu adzan magrib menjelang berbuka puasa) sudah menjadi tren bagi sebagian warga, terutama anak muda untuk menunggu datangnya berbuka puasa.

Adi, salah satu warga yang mengaku dari Pare, mengatakan kawasan memang sangat cocok untuk dijadikan tempat ngabuburit.

"Sebenarnya tidak hanya kawasan SLG saja yang bisa dijadikan tempat untuk ngabuburit. Tapi kayaknya kawasan SLG memang punya saya tarik tersendiri. Mungkin karena ada monumen yang mirip monumen yang ada di Paris, Prancis ini," kata Adi, Minggu (9/4/2023) sore.

Menurut Adi, selain ada monumen, di kawasan SLG juga terdapat taman hijau, kawasan kuliner berbagai macam makanan dan minuman.

"Kami sekeluarga sering menghabiskan waktu untuk menunggu datangnya berbuka puasa di kawasan Monumen . Tapi kadang juga ngabuburitnya dekat rumah saja, yaitu di taman dekat Masjid Agung Pare," ujar Adi.

Seperti diketahui, Pemkab Kediri Sabtu (25/3/2023) lalu telah melaunching tagline dan branding baru untuk Kabupaten Kediri. Yaitu dari Kediri Lagi, menjadi Kediri Berbudaya. Tulisan Kediri Berbudaya kini terpampang di tugu di sebelah barat ().

Alasan mengganti destination branding jadi Kediri Berbudaya itu, karena berbudaya merujuk pada akal dan budi pekerti yang maju.

“Yang tadinya (tagline) Kediri Lagi, menjadi Kediri Berbudaya,” tutur bupati yang juga Putra Menseskab Pramono Anung itu saat melaunching tagline baru di acara puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1219, 25 Maret 2023.

Dhito menyebutkan perubahan tagline destination branding ini didasari kekayan budaya di Kabupaten Kediri. Selain itu, Kediri ini juga dianggap menjadi ibunya peradaban di Indonesia.

Sehingga, tagline Kediri Berbudaya dinilai cocok dengan kondisi dan potensi dari kabupaten yang berpenduduk lebih dari 1,5 juta jiwa itu.

“Berbudaya itu didasari dari banyaknya peninggalan sejarah. Kurang lebih 509 peninggalan sejarah, situs, arca,” kata bupati muda yang gemar mengendari vespa itu. (uji/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video