Gedung Eks Hi-Tech Mall Mengenaskan, Menunggu Kepedulian Wali Kota Surabaya
Editor: tim
Minggu, 28 Mei 2023 14:34 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Gedung pusat perbelanjaan bekas Hitech Mall yang cukup populer di Kota Surabaya kini kondisinya mengenaskan. Selain tak terawat juga sering diterjang banjir, terutama lantai bawah. Akibatnya lantai bawah yang sangat luas itu tak bisa ditempati.
Sri (bukan nama sebenarnya), salah seorang penjaga toko peralatan komputer di lantai II, saat ditemui BANGSAONLINE mengungkapkan bahwa kondisi gedung tersebut sangat memprihatinkan.
BACA JUGA:
Dinilai Cederai Demokrasi, Ratusan Massa Deklarasi Coblos Kotak Kosong di Pilwali Surabaya 2024
Gus Iqdam Doakan Menang dan Minta Jemaah Coblos Khofifah dan Eri Cahyadi di Pilkada 2024
Gus Iqdam: Khofifah itu Tawadhu dan Andhap Asor
Diiringi Pawai, Eri-Armuji Berangkat Daftar Pilwali ke KPU Surabaya Naik Becak
“Kalau banjir airnya sampai segini (ia menunjuk lututnya),” kata Sri kepada BANGSAONLINE, Sabtu (27/5/2023).
Menurut dia, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, sebenarnya pernah datang meninjau langsung ke gedung tersebut. Tapi sejak kunjungan itu sampai sekarang belum ada kabar lagi.
“Katanya mau dibenahi, tapi tak tahu kapan,” kata Sri lagi.
Pintu utama gedung pusat perbelanjaan bekas Hi-Tech Mall yang kini ditutup rapat.
Letak gedung ini sangat strategis. Posisinya di pinggir jalan kembar, Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Gedung ini juga berjejer dengan Taman Remaja Surabaya (TRS) dan Taman Hiburan Rakyat (THR) yang juga milik Pemkot Surabaya.
TRS itu juga sudah tak beroperasi lagi sejak September 2018. Namun Eri Cahyadi sempat melontarkan janji.
“Mosok di Surabaya tak ada hiburan murah,” kata Eri Cahyadi kepada wartawan pada Senin 23 Januari 2023 lalu. Eri bahkan sempat memberi ancang-ancang harga tiket masuk sebesar Rp 25 ribu, tapi tidak termasuk tiket permainan.
Gedung eks Hi-Tech Mall ini sempat menjadi ikon pusat perbelanjaan elektronik spektakuler, bukan hanya di Kota Surabaya, tapi juga terbesar di Indonesia bagian timur. Saat itu gedung ini dikontrak dan kelola PT Jasa Boga selama 30 tahun. Namun pada 1 April 2019 kontrak itu resmi berakhir.
Sejak kontrak itu berakhir gedung ini kemudian dikelola paguyuban pedagang. Tapi berjalan hanya dua tahun karena nasibnya semakin terhuyung-huyung tak menentu.
Simak berita selengkapnya ...