Etnis Uighur dan Hui, Meski Sama-sama Muslim Namun dapat Perlakuan Berbeda di China
Editor: Arief
Kamis, 08 Juni 2023 06:00 WIB
CHINA, BANGSAONLINE.com - Umat islam di china ternyata tidak semua mendapatkan perlakuan yang sama. Pemerintah China memperlakukan etnis Hui dan Uighur sangat berbeda.
Lantas, apa perbedaannya?
BACA JUGA:
Tragedi Sosial, Tak Bisa Belikan iPhone, Seorang Ayah Berlutut Minta Maaf pada Putrinya
WNA asal China Tewas, Usai Terpeleset ke Jurang Kawah Ijen Banyuwangi
Tiongkok Banjir Mobil Listrik
Sindir Luhut, Susi: Bikin Part Pesawat Saja Bisa, Buat Sendok Garpu Undang China
Ribuan warga etnis minoritas Muslim Hui terlibat bentrok dengan beberapa pihak berwenang di China yang akan menghancurkan kubah dan masjid mereka.
Sejak Sabtu (27/5/2023), warga etnis Hui mengepung dan melakukan penjagaan terhadap masjid mereka, yang hendak dihancurkan secara paksa oleh pasukan pemerintah China.
"Setelah tiba di masjid, kami menyadari bahwa mereka (otoritas China) telah membawa derek ke dalam kompleks dan siap untuk penghancuran paksa," kata sumber tersebut, dilansir melalui Detik.com.
Menurut sumber tersebut, hal ini bukan pertama kali, bahwa Muslim Hui yang berusaha melindungi masjid mereka, terlibat ketegangan.
Sebelumnya, pada tahun 2018, ribuan penduduk Hui di Ningxia melakukan aksi duduk selama tiga hari, untuk mencegah pihak pemerintah menghancurkan masjid yang baru dibangun.
Pemerintah setempat, menunda pembongkaran, akan tetapi mengganti kubah dan masjid menjadi pagoda bergaya Tionghoa.
Sebenarnya, etnis Muslim Hui masih mendapatkan perlakuan istimewa dari pemerintah China, hal itu berbanding terbalik dengan etnis minoritas Muslim Uighur di Xinjiang.
Etnis Uighur vs Etnis Hui
Dilansir dari The Diplomat, Uighur dan Hui adalah dua kelompok etnis Muslim utama di China. Meski sama-sama menganut Islam, namun image mereka di kalangan masyarakat Tionghoa sangat berbeda.
Etnis Uighur, yang berbicara bahasa Turki dengan aksara Arab, memiliki penampilan berbeda dengan etnis mayoritas Han di China. Populasi Uighur yang berjumlah sekitar 8 juta jiwa, sebagian besar tinggal di daerah otonomi Uighur di Xinjiang.
Sementara itu, etnis Hui yang diperkirakan terdiri atas 11 juta jiwa, tersebar di seluruh wilayah China. Namun, sebagian besar dari mereka terkonsentrasi di daerah otonomi Ningxia.
Dari warna kulit, etnis Hui sedikit berbeda dari etnis Han. Bagi sebagian besar masyarakat Hui, menggunakan bahasa Mandarin.
Etnis Hui juga mempunyai preferensi makanan yang hampir sama dengan etnis Han, meski mereka tidak memakan daging babi dan meminum alkohol. Namun, ada perbedaan yang mencolok dari etnis Hui dan Uighur, yaitu posisi mereka di Pemerintah China.