Etnis Uighur dan Hui, Meski Sama-sama Muslim Namun dapat Perlakuan Berbeda di China | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Etnis Uighur dan Hui, Meski Sama-sama Muslim Namun dapat Perlakuan Berbeda di China

Editor: Arief
Kamis, 08 Juni 2023 06:00 WIB

Etnis Uighur. Foto: thequint.com

Sementara, etnis Uighur lebih banyak mengalami dari pemerintah .

"Dengan kedok kontraterorisme dan upaya 'anti-separatisme', pemerintah mempertahankan sistem etnis terhadap Uighur dan dengan tajam mengekang ekspresi agama dan budaya," demikian catatan Human Rights Watch tahun 2013.

Penyebab Kesenjangan Etnis Uighur dan Hui

Dalam kesenjangan antara etnis Uighur dan Hui bagi pemerintah , ternyata ada dua hal kesenjangan, yaitu budaya.

Seperti etnis mayoritas Han, Uighur juga memiliki keterikatan kuat dengan budaya dan sangat mengutamakan sejarah panjang budaya.

Masyarakat Uighur dianggap tidak mau berbaur dengan masyarakat etnis Han, sebagai gantinya, mereka menganggap Uighur sebagai ‘kaum barbar’, karena inferioritas mereka menimbulkan kebencian.

Sementara Hui, dianggap sebagai agama minoritas yang ideal bagi pemerintah , terutama karena mudah meraslimiasi dengan etnis Han.

Masjid-masjid Hui, sebagian besar memiliki perpaduan antara arsitektur dinasti Tiongkok tradisional, namun terdapat motif-motif i.

Selain itu, yang mempengaruhi posisi masyarakat Uighur dan Hui adalah Ras. Hal itu, membuat hubungan antara etnis Uighur dan Han di .

Banyak masyarakat Han merasa tidak nyaman dengan adanya etnis Uighur, yaitu meyakini mereka sebagai pencuri fanatik agama. Kesalahpahaman ini yang membuat Han dianggap kurang mampu membedakan antara kelompok minoritas Turki.

Akibatnya, ketika kejahatan yang dilakukan oleh etnis Tajik, Kazakh, Kyrgyz, Uzbek, atau Tatar, Han kemungkinan besar akan menggambarkan pelaku kesalahan kepada pihak berwenang sebagai orang Uighur.

Etnis Hui yang berbaur bebas di lingkungan masyarakat serta penguasaan mereka terhadap bahasa Mandarin memberi 'legitimasi' bagi etnis Han.

Yang kedua dan paling penting dalam kesenjangan adalah perlakuan pemerintah bagi Uighur-Hui karena teritorialitas. Uighur meyakini, bahwa melakukan pendudukan secara tidak adil di kawasan Xinjiang.

Sementara itu, etnis Hui hampir tak pernah menantang otoritas teritorial . Hui cenderung jarang menunjukkan minat dalam hal politik, juga tak punya banyak pengalaman dalam pemerintahan. (rif)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video