Ramadan, Santri Tetap Setor Hafalan Al-Quran
Editor: revol afkar
Wartawan: abdurrahman ubaidah
Jumat, 26 Juni 2015 02:00 WIB
BANGSAONLINE.com - Tabarrukan di Pesantren Tahfizh Alquran Sulaimaniyah Surabaya.
"YA, mereka sedang menghafal Alquran," ujar Ismatillah, santri senior yang ditugasi untuk sebagai guru di Pesantren Tahfizh Alquran Sulaimaniyah Cabang Jatim di Surabaya.
BACA JUGA:
Tren Santri Belajar di Luar Negeri, Sekarang Peluang Makin Besar dan Tak Terbatas
Mudah Tanpa Bantuan Jin, Ijazah Amalan Ilmu Pesugihan oleh Kiai 'Sakti' Jawa Timur
Mahfud MD: Pesantren Aset Besar NKRI
Sebut Kiai Asep Virus, Cara China Didik Anak, Kiai Imam Jazuli: Kelola Pesantren Tak Butuh Profesor
Dalam keseharian, ya hafalan itu yang dikerjakan. Pada jam-jam pagi mereka setor hafalan, pada sore harinya mereka menghafalkan ayat atau surat lanjutan, untuk disetorkan besok paginya.
"Cara menghafalnya juga berbeda, sehingga lebih cepat dibanding di pesantren lain. Pakai sistem hafalan Alquran Turki Usmani," terang Ismat yang pernah mengenyam pendidikan 3 tahun di Turki itu.
Ismat menguraikan, para santri Sulaimaniyah itu merupakan lulusan seleksi penerimaan santri tahfizh tahun lalu. Minimal, mereka memiliki hafalan Alquran Juz Amma.
Materi seleksi lainnya adalah pelajaran agama. Setelah dinyatakan lolos seleksi kedua, baru mereka dimasukkan pesantren Sulaimaniyah. Pendidikan ditempuh satu hingga satu setengah tahun.
Saat ini Pesantren Sulaimaniyah di Jl Jemursari itu dihuni 66 santri. Mereka berasal dari berbagai pesantren di Indonesia. Setelah lulus dari pesantren ini - sudah barang tentu hafal Alquran, akan dikirim ke Pesantren Sulaimaniyah yang ada di Puncak Bogor. Pendidikan di sana 3 tahun.
Kemudian, diantara para santri yang tercepat hafalannya, mereka akan langsung mendapatkan beasiswa untuk mengikuti pendidikan tahfizh di Pesantren Sulaimaniyah yang ada di Turki. Di sana mereka menempuh pendidikan 3 tahun yang disetarakan dengan D-3.
"Selain meneruskan keahlian tahfidznya, mereka akan mengkaji berbagai kitab lainnya guna memperdalam tidak hanya ilmu Alquran, tetapi juga bidang lain seperti Fiqih, Tauhid, dan lain sebagainya," papar Ismatillah.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : Harian Bangsa