Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Tingkatkan Ketahanan Keluarga dan Kepedulian Antarsesama | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Tingkatkan Ketahanan Keluarga dan Kepedulian Antarsesama

Editor: Siswanto
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Minggu, 10 September 2023 20:55 WIB

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur mengajak seluruh elemen masyarakat melakukan tindakan nyata pencegahan bunuh diri dengan meningkatkan ketahanan keluarga dan kepedulian antarsesama.

Ajakan yang disampaikannya sejalan dengan tema Hari Peringatan Pencegahan Bunuh Diri Sedunia Tahun 2023 yang diperingati setiap tanggal 10 September, yakni 'Menciptakan Harapan Melalui Tindakan'.

"Mari tingkatkan kepedulian kepada saudara-saudara di lingkungan sekitar kita jika menunjukkan gejala depresi dan membantu mereka untuk segera mendapatkan pertolongan. Kita berharap masyarakat yang memang merasa memiliki problem atau keresahan juga lebih berani untuk meminta pertolongan," kata di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (10/9/2023).

Ia mengatakan bahwa berdasarkan data Pusat Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri, penindakan terhadap kasus bunuh diri selama Januari - Mei 2023 sebanyak 451 kasus. Bila dirata-ratakan, sejak awal 2023, setidaknya 3 orang melakukan aksi bunuh diri setiap hari.

Lebih lanjut, jumlah penindakan paling banyak terjadi di wilayah Polda Jawa Tengah 174 kasus, Polda Jawa Timur 82 kasus, Polda Bali 42 kasus, Polda Jawa Barat 31 kasus, Polda DI Yogyakarta 22 kasus dan Polda Sumatera Utara 18 kasus.

Masih berdasarkan data yang sama, menurut lokasi kejadian, kasus bunuh diri terbanyak dilakukan di lingkungan perumahan atau permukiman sebesar 74 persen. Kemudian di kebun, sawah dan peternakan sebesar 13,3 persen serta lain-lain sebesar 12,6 persen.

Untuk itu, melihat maraknya kasus bunuh diri yang terjadi, juga mengingatkan pentingnya kesehatan mental. Terlebih, kesehatan mental merupakan salah satu faktor utama kasus bunuh diri yang masih marak terjadi.

Bahkan, lanjutnya, gangguan kesehatan mental juga mengancam anak-anak. Dicontohkan, kasus bunuh diri akibat perundungan yang terjadi di sekolah-sekolah. Hal tersebut menandakan pentingnya peran guru, teman serta orang di sekitar untuk lebih peka atau _aware_ atas kondisi satu sama lain.

"Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat, bisa melalui tingkat Kelurahan/RW/RT hingga lembaga pendidikan, untuk mengedukasi masyarakat agar memiliki pikiran terbuka terhadap kesehatan mental," ungkapnya.

Tak hanya itu, lanjut , keluarga punya peran besar terhadap upaya mencegah seseorang lakukan bunuh diri. Hal yang dapat dilakukan yaitu saling membina hubungan erat, memberi perhatian penuh, mendengarkan cerita serta menghargai perasaan untuk memahami emosi antar anggota keluarga.

“Keluarga sangat menentukan proses tumbuh kembang psikologis anggota keluarganya. Keluarga menjadi faktor penting ketahanan kesehatan jiwa. Sehingga keluarga merupakan pendukung utama dalam upaya pencegahan bunuh diri,” paparnya.

Di akhir, Gubernur juga mengingatkan akan pentingnya penguatan secara spiritual. Pondasi sebagai seorang umat beragama menjadi kunci utama seseorang untuk sehat secara mental.

"Kekuatan spiritualitas, pemahaman penuh atas keyakinan yang dianut, tentu jadi landasan seseorang dalam bertindak dan bersikap. Sehingga, ketika menghadapi masalah tidak akan gegabah dalam mengambil tindakan," pungkasnya. (dev/sis)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video