Petrokimia Gresik Kirim 36 Ribu Liter Greend Surfactant ke Papua Barat | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Petrokimia Gresik Kirim 36 Ribu Liter Greend Surfactant ke Papua Barat

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Syuhud
Jumat, 27 Oktober 2023 20:49 WIB

SEVP Operasi Petrokimia Gresik, I Ketut Rusnaya (mengangkat bendera), saat memberangkatkan pengiriman Greend Surfactant ke Papua Barat. Foto: Ist

"Green Surfactant sebelum mengikuti proyek ini telah melewati beberapa tahapan uji coba yang dipersyaratkan, yaitu IFT 10-3 dan Windsor type III pada uji phase behavior serta dalam uji imbibisi, Green Surfactant mampu menghasilkan nilai recovery yang cukup menjanjikan," urai Dwi, Jumat (27/10/2023).

Sementara itu, Direktur Operasi dan Produksi , Digna Jatiningsih, menyebut Green Surfactant produksi ini merupakan satu-satunya produk surfaktan ramah lingkungan yang dihasilkan di dalam negeri untuk mengoptimalkan eksplorasi minyak bumi dengan metode Improved Oil Recovery (IOR) dan Enhanced Oil Recovery (EOR).

"Pada proses Huff and Puff kali ini, Green Surfactant diformulasi dengan chemical lain dan diinjeksikan pada sumur minyak, lalu didiamkan (soaking) beberapa waktu. Dalam beberapa waktu kemudian diproduksikan kembali pada sumur tersebut. Proses injeksi ini dapat memisahkan minyak bumi yang masih menempel pada bebatuan sehingga meningkatkan perolehan minyak bumi," paparnya.

SEVP Operasi , I Ketut Rusnaya, menyatakan produk Green Surfactant tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas sumur minyak bumi, tetapi juga mampu mengeluarkan minyak mentah dari lapangan atau sumur minyak tua yang sudah tidak berproduksi lagi.

“Pengeboran minyak suatu saat akan turun produktivitasnya, meskipun cadangan yang ada di dalam sumur masih banyak. Ini terjadi karena minyak terjebak pada bebatuan atau lainnya. Dengan menggunakan Green Surfactant akan ada peningkatan produksi minyak yang awalnya tertinggal karena susah terproduksikan sekarang bisa dioptimalisasi. Huff and Puff Green Surfactant di Lapangan Walio nantinya diharapkan berlanjut menjadi pilot project EOR yang dapat semakin menunjukkan kualitas dari produk kami," katanya.

Ketut mengungkapkan, Green Surfactant memiliki potensi pasar yang besar mengingat harganya lebih kompetitif dan lebih ramah lingkungan. Di sisi lain sumur migas di Indonesia juga sangat banyak.

"Kerja sama ini menjadi salah satu wujud dan peran bersama dalam membangun kemandirian bangsa serta dalam rangka mengurangi ketergantungan impor bahan baku dan bahan penolong, seperti Surfaktan," pungkasnya. (hud/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video