Bersama Menteri Pertanian, Gubernur Khofifah Panen dan Tanam Padi di Tuban
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 23 November 2023 17:55 WIB
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah mendampingi kunjungan kerja Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, pada acara panen dan tanam padi bersama di Kecamatan Widang, Tuban, Kamis (23/11/2023). Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, hadir mendampingi rombongan menuju ke lokasi.
Usai panen padi, mereka berdialog dengan petani sekitar mengomunikasikan berbagai kebutuhan seperti alsintan dan pupuk untuk meningkatkan produktivitas mereka. Setelah itu, rombongan menuju Desa Ngadipuro untuk melakukan tanam padi bersama.
BACA JUGA:
Tiga Rumah Berlokasi di Kawasan Padat Permukiman Tuban Terbakar, Damkar Sempat Kesulitan
Di PT Kareb Bojonegoro, Khofifah Dinobatkan Sebagai Ibunya Pekerja SKT
Kesuksesan Program OPOP Jatim, Khofifah: Akan Direplikasi di Thailand dan Malaysia
Ada Dugaan Korupsi di DKP2P Tuban, Kejari Sudah Periksa 5 Orang Saksi
Di kesempatan ini, Khofifah mengajak seluruh petani, penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan pemerintah untuk bersama-sama membangun pertanian Jatim dan Indonesia lebih baik lagi. Hal ini bukan tanpa sebab lantaran Jawa Timur adalah provinsi dengan produksi padi dan beras tertinggi di Indonesia.
"Dengan semangat mewujudkan kedaulatan pangan nasional, mari kita bangun bersama-sama pertanian di Jawa Timur dan Indonesia untuk menjadi lebih baik," kata gubernur.
Ia menjelaskan, saat ini Jawa Timur mampu menyuplai hampir 80 persen kebutuhan pangan ke 16 provinsi yang ada di Indonesia Timur. Di mana, secara year-on-year September 2022/2023 Jawa Timur surplus 9,23 persen, dan selama 4 tahun berturut-turut sejak 2020 sampai dengan 2023 Jatim juga merupakan produsen Padi tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia.
"Berdasarkan Angka Sementara BPS, tahun 2023 ini Jawa Timur mempertahankan posisinya sebagai penghasil padi terbesar nasional dengan produksi sebesar 9,59 juta ton GKG, dan memiliki kontribusi sebesar 17,89 persen terhadap produksi padi nasional. Dan ini sudah empat tahun berturut-turut dari 2020," paparnya.
Mantan Menteri Sosial itu juga menyebut berbagai capaian Jawa Timur di sektor pertanian adalah buah dari sinergitas seluruh tim. Mulai dari petani, gabungan kelompok tani, penyuluh pertanian, pemerintah daerah setempat juga koordinasi dengan Kementerian Pertanian.
"Sinergitas luar biasa, PPL nya luar biasa, sampai bupatinya luar biasa dan tentu PPL yang punya peran untuk bisa melakukan pendampingan dan memberikan guidance kepada para petani kapan percepatan musim tanam," ujarnya.
Secara khusus, Khofifah menyampaikan bahwa Tuban memiliki inovasi yang luar biasa terkait uji coba pupuk dengan komposisi pupuk organik lebih maksimal. Petani di Tuban adalah gambaran petani di Jawa Timur yang tangguh. Ia mengungkapkan bahwa di beberapa titik perbandingan penggunaan pupuk organik dan kimia sudah 4 banding 1.
"Jadi 20 persen saja pupuk kimia, 80 persen sudah pupuk organik dengan posisi seperti itu produksinya bisa mencapai 9 ton per ha bahkan sempat 12 ton per ha. Itu artinya operasional cost juga berkurang tapi produktivitasnya meningkat," ucapnya.