Lebih dari 250 Ribu Sertifikat Terbit, Gubernur Khofifah Optimis Jatim Jadi Pusat Industri Halal
Editor: Novan
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Minggu, 07 Januari 2024 13:45 WIB
Seperti pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), serta pengembangan sentra-sentra kuliner halal.
"Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini diharapkan dapat mendorong industri halal di Jawa Timur untuk terus berkembang. Dengan industri halal yang kuat, Jawa Timur dapat menjadi salah satu pusat industri halal di Indonesia," katanya.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, SDM halal ini memegang peran penting sebagai pendukung pembangunan industri halal di Jati.
Peningkatan jumlah SDM halal ini di antaranya auditor halal, penyelia halal, dan pendamping PPH.
"Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sertifikasi halal di Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga mengembangkan infrastruktur pendukung industri halal di Jawa Timur," terangnya.
"Kami terus mendorong peningkatan jumlah SDM Halal, antara lain auditor halal, Penyelia Halal, Pendamping PPH. Juga, optimasi Sistem Informasi Produk Halal (SIPAHALA) yang mengintegrasikan data produk halal, bahan baku halal, sumber daya pendukung sertifikasi halal,dan layanan pendampingan dan sertifikasi halal," urainya.
Terkait hal itu, beberapa infrastruktur halal yang telah dikembangkan antara lain 12 Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), 47 Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H), 42 Rumah Potong Hewan (RPH) Ruminansia bersertifikat halal.
Kemudian 44 Rumah Potong Hewan (RPH) Unggas bersertifikat halal, 305 orang Juru Sembelih Halal (Juleha) yang bersertifikat BNSP, Zona KHAS di Kantin ITS Surabaya dan sejumlah Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan 47 Halal Center.
Tak cukup di situ, Gubernur Khofifah di tahun 2023 juga membuka East Java Halal Industry Fest (EJHIF) di Dyandra Convex Surabaya, pada Selasa, 24 Oktober 2023 lalu.
Kegiatan ini dihadiri 200 orang peserta yang terdiri dari 20 Intansi/Lembaga, 38 Dinas yang membidangi Perindustrian, 11 Lembaga Pemeriksa Halal, 32 Ormas/PT/Pegiat Halal, RPH, 20 Bidang/UPT di Lingkungan Disperindag Jatim dan 20 peserta pameran display produk.
Penguatan industri halal Jawa Timur ini juga dibangun dengan melibatkan sinergi beberapa pihak.
Seperti jajaran Perguruan Tinggi, Ormas Islam serta Dudika. Sinergitas ini dipandang selaras dengan visi Indonesia untuk menjadi Pusat Industri Halal Global pada tahun 2024.
"Pendampingan ini tidak hanya sekedar pendampingan pada saat proses produksi tetapi pendampingan sampai dengan memastikan bahwa sertifikat halal itu sudah bisa terakses oleh pelaku IKM lebih cepat dan lebih murah dan mudah. Insyaallah kita terus meningkatkan kontribusi dari seluruh industri halal di Jawa Timur termasuk di dalamnya adalah industri kecil dan menengah," pungkasnya. (dev/van)