Gandeng Komisi IX DPR RI, BKKBN Gencar Sosialisasikan Penurunan Stunting di Kabupaten Tegal
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Rochmat Saiful Aris
Jumat, 02 Februari 2024 18:02 WIB
"Anak-anak kita perlu dibiasakan makan sayur yang kaya serat, buah buahan segar dan memenuhi kebutuhan nutrisinya. Perlu pendekatan sabar, dengan memberikan pengertian mengenai manfaatnya," ujarnya.
"Para orang tua harus konsisten dengan penuh kasih untuk memberikan sayur dan buah dalam keseharian. Disamping itu, para orang tua tetap melakukan monitoring kesehatan dan perkembangan balita dengan rajin memdatangi Program Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dimasing masing desanya," imbuhnya.
Dewi mengimbau para orang tua, bila anaknya mengalami gejala stunting, supaya langsung aktif mendatangi Posyandu terdekat. Sebab, Posyandu punya peranan penting sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting.
Menurut dia, Posyandu merupakan pelayanan kesehatan terdepan pertama yang bisa menjangkau masyarakat. Masyarakat diminta untuk memanfaatkan program posyandu yang diperuntukkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur.
"Jangan malu malu, bila punya anak terkena stunting. Orang tua harus segera mendatangi Posyandu terdekat. Supaya ada penanganan serius berkelanjutan untuk anak tersebut. Posyandu dapat melakukan pemantauan rutin dari perkembangan balita, mulai dari usia 0 hingga 23 bulan yang terus dipantau dengan kartu sehat secara gratis, dan Posyandu dapat mencegah anak terkena berbagai faktor risiko stunting," ungkapnya.
"Jadi, di antara mempercepat penanganan sunting adalah, perlu mendapatkan asupan gizi bagi calon pengantin, ibu hamil dan balita. Semoga, sosialisasi dapat percepatan penurunan stunting," pungkasnya. (ris/mar)