Tak Larut Dukung-Mendukung, Gus Mus Dimintai Fatwa Pilih Siapa: Istafti Qalbak, Tanya pada Nuranimu
Editor: MMA
Selasa, 13 Februari 2024 08:48 WIB
"Kalau tidak bisa memilih yang terbaik, pilih yang tidak begitu buruk dari yang buruk-buruk. Kemudian tanya kepada hati nurani, mana pilihan saya?" tegas Gus Mus dikutip NU Online.
Menurut Gus Mus, kalau pemilih memilih dengan melihat rekam jejak dan sesuai hati nurani, maka tidak peduli nanti yang menang siapa.
Tetapi, kata Gus Mus, kalau pemilih memilihnya dengan emosi, maka nanti sesudah pemilihan, pemilih masih emosi. Sahabat karib Gus Dur yang rajin menulis "Jumat Call" di akun media sosialnya ini juga berpesan agar dalam memilih tidak hanya ikut-ikutan, karena yang diikuti itu jangan-jangan dia juga pengikut.
"Dan ingat, kalau pilihan seperti pilihan presiden, itu lima tahun sekali. Kalau kamu salah milih, toh nanti masih ada lima tahun lagi, bisa mikir lagi," katanya seraya terkekeh.
"Jangan dianggap seperti pemilihan setelah yaumil qiyamah, anggap enteng aja," tutur Gus Mus menasehati.
Menurut Gus Mus, dengan memilih dengan cara seperti itu, maka menang kalah pun dia tidak akan menimbulkan persoalan yang macam-macam.
"Tapi kalau pemilihnya ada rasa gela (kecewa) segala macam, ingatlah bahwa nanti masih ada, lima tahun lagi masih ada pemilihan lagi. Kalau sekarang ndak menang, coba nanti lima tahun lagi, pilih lagi, barangkali menang. Atau nyalon lagi," kata Gus Mus lagi.