Dinkes Kota Batu Anggap Fogging Tak Cukup Efektif Cegah DBD, Masyarakat Diminta Lakukan Hal ini
Editor: Novandryo W S
Wartawan: Agus Salimullah
Minggu, 10 Maret 2024 10:37 WIB
KOTA BATU,BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu menilai, Fogging atau pengasapan yang dilakukan untuk mengatasi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) secara keseluruhan di Kota Batu tidak efektif.
Pasalnya, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa dan tetap menyisakan telur dan jentik atau larva.
BACA JUGA:
Imbas Pemberian ASI dan Merokok, PHBS Kota Batu Tak Penuhi Target
Terbantu Kacamata Gratis, Didik Warga Kota Kediri Puas dengan Layanan JKN
Ingin Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit? RSU Kusuma Pamekasan Perkenalkan Metode ILA WELA
Anti Belang, ini Tips Memilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif
Selain itu, fogging juga tidak dianjurkan untuk dilakukan secara rutin karena dapat menyebabkan nyamuk menjadi resisten atau kebal terhadap insektisida, sehingga pengasapan yang dilakukan akhirnya sia-sia.
"Ya, pemberantasan nyamuk dewasa yang dilakukan lewat fogging ini tidak cukup efektif dilakukan sebagai upaya pencegahan DBD secara keseluruhan. Karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa sehingga tetap menyisakan telur dan jentik atau larva. Selain itu, fogging juga tidak dianjurkan untuk dilakukan secara rutin karena dapat menyebabkan nyamuk menjadi resisten terhadap insektisida, sehingga pengasapan yang dilakukan akhirnya sia-sia," ujar dr. Suzana Indahwati, Kabid Pencegahan Penularan Penyakit dan Penanggulangan Bencana Dinkes Kota Batu, Minggu (10/24).
Dijelaskan, fogging juga dapat mencemari lingkungan. Itu sebabnya fogging harus disertai dengan upaya pencegahan penyakit DBD lainnya agar rantai penyebaran demam berdarah benar-benar terhenti.
"Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan aktivitas PSN dengan 3M Plus. Yang menjadi sasaran kegiatan PSN 3M adalah semua tempat potensial perkembangbiakan nyamuk Aedes, antara lain tempat penampungan air (TPA) untuk keperluan sehari-hari, tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari (non-TPA) dan tempat penampungan air alamiah," terangnya.
Ditambahkan, PSN 3M dilakukan dengan cara menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi/wc, drum, dan lain-lain seminggu sekali (M1).