Pesan Khofifah saat Tutup Pesantren Ramadan Balita Muslimat NU se-Indonesia
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 28 Maret 2024 18:15 WIB
“Jadi pembelajaran dalam Pesantren Ramadan Balita ini dikemas dalam metode ajar yang fun, menarik tapi sarat penyampaian makna serta nilai. Para bunda-bunda pengajar juga menggunakan bahan ajar yang menarik agar anak merasa enjoy belajar Islam,” kata perempuan yang juga Ketua PBNU ini.
Pihaknya berharap dan opmitis, Pesantren Ramadan Balita yang dilangsungkan dalam 8 hari ini dapat turut membangun karakter anak yang berwawasan Islam, terlebih karena pendidikan pesantren dikhususkan untuk balita yang memang sedang pada usia emas (golden age) tumbuh kembang. Sehingga diharapkan nilai-nilai yang ditanamkan bisa semakin kuat mengakar pada anak dan dibiasakan untuk diimplementasikan sehari-hari.
“Kita boleh sebut masa-masa balita, masa-masa anak usia dini ini masa-masanya golden age. Maka apa ketika yang ditanamkan kuat akan nilai-nilai Islam, membaca Alquran dan hadist, juga sholawat, maka insya allah akan ikut mengantarkan membentuk generasi emas yang sholeh sholihah,” urai Khofifah.
Ia kemudian menutup Pesantren Ramadan yang secara nasional, dan diikuti ribuan balita ini dengan membaca hamdalah, dan juga mengajak anak-anak untuk membaca Surat Al Ikhlas sebanyak tiga kali. Pasalnya membaca surat Al Ikhlas sebanyak tiga kali sama pahalanya dengan khatam Alquran.
“Untuk Pesantren Ramadan Balita kita tutup hari ini. Yang di wilayah dan cabang monggo disesuaikan dengan jadwalnya masing-masing. Semoga apa yang kita ikhtiarkan bersama mendapatkan ridho dan keberkahan dari Allah SWT,” kata Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini. (dev/mar)