Khofifah Ajak Rajut Kembali Persaudaraan Pascaputusan MK soal Pilpres 2024
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Selasa, 23 April 2024 20:47 WIB
“Artinya RA Kartini juga adalah santri. Untuk itu, Saya ajak ibu ibu semua jangan pernah berhenti mencari ilmu. Tidak ada kata terlambat atau tua untuk menuntut ilmu, untuk belajar,” tegasnya.
Gubernur Jatim periode 2019-2023 ini kemudian menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke kantor Grand Syaikh Al Azhar Mesir. Di depan kantornya Grand Syaikh ditulis ayat 11 surah Al Mujadalah yang artinya
“Allah akan meninggikan derajat orang orang yang beriman diantaramu dan orang orang yang diberi ilmu pengetahuan beberaoa derajat". Maka sesungguhnya Allah akan meningkatkan derajat manusia yang beriman dan berilmu. "Maka ibu-ibu harus terus semangat mencari ilmu,” tegas Khofifah.
Tidak hanya itu, dalam kesempatan ini, Khofifah juga memberikan sederet pesan pada pengurus PW Muslimat Sumatera Utara dan seluruh jajaran pengurus cabang yang hadir tentang keunggulan kompetitif dan komparatif perempuan dimana warga Muslimat NU diharapkan dapat memenuhinya.
"Bagi pengurus yang baru dilantik, yang ingin saya sampaikan ibu ibu harus memiliki keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif. Sesuai pesan Imam Al Ghazali, beliau membagi satu kaum menjadi empat kelompok. Dan ini pasti akan ada temukan di dalam organisasi yang ibu ibu pimpin baik di PW maupun PC," tegas Khofifah.
Yang pertama adalah kelompok Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri yaitu kelompok yang dia tahu bahwa dia punya kemampuan. Maka untuk menghadapi kelompok atau anggota ini, Khofifah meminta agar pengurus untuk mendorong kemampuan yang dimiliki agar bisa bermanfaat sebesar-besarnya untuk umat.
Kemudian kategori yang kedua adalah Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri yaitu dia tidak tahu bahwa dia mampu. Jika ada yang seperti ini Khofifah meminta agar jajaran pengurus untuk mengidentifikasi agar kemampuan yang mereka miliki bisa tereksplor dengan maksimal.
Kelompok yang ketiga adalah Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri yaitu seseorang tahu bahwa dirinya tidak mampu. Jika ada yang seperti ini, maka Khofifah berpesan agar pengurus Muslimat NU untuk memberikan kesempatan pada mereka untuk belajar. Karena bukan tidak mungkin ketika sudah punya ilmunya, maka sejatinya mereka bisa jauh lebih berkembang.
"Yang keempat adalah kelompok Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri yaitu Seseorang yang Tidak Tahu bahwa dia tidak punya kemampuan. Kadang yang seperti ini selalu merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa. Maka jika ada yang semacam ini saya pesan Muslimat NU untuk bijak dan mengarahkan agar mereka bisa memiliki kemampuan untuk bisa memberikan banyak pengabdian untuk umat," pungkas Khofifah.
Hangatnya suasana begitu terasa dalam forum halal bihalal yang juga pelantikan pengurus PW Muslimat NU Sumut kali ini. Terutama saat di akhir acara, Ketua PW Muslimat NU Sumut beserta jajaran sempat menyelimuti Khofifah dengan kain ulos sebagai tanda kasih sayang dan penghormatan. (dev/mar)