Pro-Kontra Tesis Kiai Imaduddin Soal Nasab Ba'Alawi
Editor: MMA
Senin, 20 Mei 2024 12:18 WIB
Prof AS Hikam menilai kajian akademik (pro-kontra) sifatnya hipotesis (dhanni) dan karena itu, tidak ada mutlak mutlakan, karena ia tetap membuka ruang ikhtilaf. (baik yang Pro atau kontra).
Sementara Dr Ayik Heriansyah menilai tesis Kiai Imaduddin dari kacama perowi hadits. Menurut dia, derajatnya tesis Kiai Imaduddin seperti Al-Bani. Jadi belum sampai pada derajat sebagaimana Imam Al-Bukhari. Bahkan Ayik melihat ada fenomena efek negatif dari thesis Kiai Imad, yaitu menumbuhkan benih radikalisme di kalangan Nahdhyyin.
Dr KH Fahrur Razi, salah satu ketua PBNU menilai, tesis kiai Imad menyalahi ijma' (salah satu sumber hukum diikuti NU adalah ijma').
Oleh karena itu, ia diminta agar tidak membawa bawa NU dalam perdebatan ini. Ia mempersilakan melakukan kajian diluar NU, tentu harus dipikirkan dampak negatifnya.
Nah, dengan demikian kita tentu sepakat, kajian akademik yang harus menjadi fokus garapan. Sementara narasi rasis dan kebencian harus dibuang jauh, agar perdebatan menghasilkan pencerahan dan membebaskan.