Jawa Timur Borong 8 Penghargaan di Anugerah Adinata Syariah 2024
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Selasa, 21 Mei 2024 19:23 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Kali ini, Jawa Timur berhasil memborong 8 penghargaan dari 10 kategori dalam Anugerah Adinata Syariah 2024.
Penghargaan dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) itu diterima oleh Pj Sekdaprov Jatim, Bobby Soemiarsono, yang mewakili Adhy Karyono di Tangerang, Senin (20/5/2024).
BACA JUGA:
Jelang Hari Jadi Provinsi Jatim, Pj Gubernur Adhy Ziarah dan Tabur Bunga di Makam Proklamator RI
Adhy Karyono Resmikan Kawasan Kuliner Halal Pertama di Jawa Timur
Adhy Karyono Optimistis Jatim Fest 2024 Jadi Katalisator Pertumbuhan UMKM
Jelang HUT Ke-79 Jawa Timur, Adhy Karyono Ziarah dan Tabur Bunga ke Makam Gubernur Soerjo
Adapun sejumlah penghargaan yang diraih yakni, Juara 5 Kategori Keuangan Sosial Syariah, Juara 3 Kategori Program Inovasi pada Sektor Ekonomi Syariah, Juara 1 Kategori Keuangan Mikro Syariah, dan Juara 2 Kategori Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren.
Lalu, Juara 4 Kategori Zona KHAS (Kuliner Halal Aman Sehat), Juara 3 Kategori Industri Halal, Juara 4 Kategori Kelembagaan Daerah yang Difokuskan pada Pengembangan Ekonomi Syariah di Tingkat Daerah/Provinsi, serta Juara 4 Kategori Keuangan Syariah
Atas raihan itu, Pj Gubernur Jatim menyampaikan rasa syukurnya. Menurut dia, prestasi inimerupakan bukti komitmen Pemprov Jatim untuk terus mengembangkan keuangan dan ekonomi syariah.
"Alhamdulillah, Jawa Timur berhasil memborong delapanpenghargaan dari sepuluh kategori Anugerah Adinata Syariah tahun ini. Ini adalah bukti komitmen Jatim dalammengembangkan ekonomi dan keuangan syariah," ujarnya, Selasa (21/5/2024).
Delapan kategori penghargaan ini tidak diraih begitu saja oleh Jawa Timur. Ada beberapa program unggulan yang telah dilakukan untuk mengembangkan keuangan dan ekonomi syariah di Jawa Timur. Program-program tersebut termasuk fasilitasi sertifikasi halal produk, pengembangan pondok pesantren melalui program One Pesantren One Product (OPOP) atau Ekonomi Pesantren (Eko-tren), dan program East Java Halal Industri Festival.
"Ada juga fasilitasi sertifikasi halal bagi Rumah PotongHewan (RPH), program pengembangan halal tourism, program pameran produk unggulan Jawa Timur, misi dagang, dan penyusunan aplikasi Sistem Informasi Produk Halal (SIPAHALA)," imbuh Adhy.
Secara khusus, Pj Gubernur Adhy menjelaskan bahwa OPOP, yang telah berjalan sejak tahun 2019, telah menghasilkan sebanyak 1.210 pesantrenpreneur. Melalui kegiatan pengenalan entrepreneurship, laboratorium kewirausahaan, dan vokasional skill, lebih dari 500 ribu santri telah dibina, dan pilar sosiopreneur telah membentuk sebanyak 1.783 sociopreneur.
"Banyaknya pesantren di Jawa Timur menjadi modal besar untuk terus mengembangkan keuangan dan ekonomi syariah di Jawa Timur," terangnya.