Hari Anak Nasional 2024, Pj Gubernur Jatim Raih Penghargaan dari Unicef
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Jumat, 26 Juli 2024 18:21 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menerima penghargaan dari Unicef dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2024, Jumat (26/7/2024). Anugerah tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia Perwakilan Jawa, Tubagus Arie Rukmantara.
Penghargaan ini diberikan atas inisiatif Jawa Timur dalam menciptakan inovasi Siapa Peka atau akronim dari Sistem Informasi Digital Pencegahan Perkawinan Anak. Adhy mengatakan, program yang dijalankan oleh DP3AK Jatim itu oleh dianggap Unicef sangat inovatif dalam menurunkan tingkat perkawinan dini.
BACA JUGA:
Pilar Sosial di Jawa Timur Memiliki Peran Besar dalam Pengentasan Kemiskinan
Fesyar Regional Jawa 2024, Adhy Karyono Sebut Jatim Jadi Pusat Pengembangan Ekonomi Syariah Nasional
Kolaborasi, Portkesmas ‘Jaga Bersama’, Siapkan Anak Muda Komunikator Imunisasi di Jatim
Pemprov Jatim Sabet Paritrana Award 2024 Kategori Terbaik Inovasi se-Jawa-Bali
"Jawa Timur memang terus berupaya untuk menjadi daerah yang layak untuk tumbuh kembang anak. Kita kolaborasi, kerjasama dengan banyak pihak. Alhamdulillah upaya ini akhirnya diapresiasi oleh UNICEF," ujarnya.
Siapa Peka ini dapat diakses melalui laman ini. Berbasis pendekatan open data, program itu dibuat sebagai sumber informasi tingkat perkawinan dini di daerah dan diharapkan dapat mempercepat penurunan kasus perkawinan anak di Jawa Timur.
Lebih lanjut, Pj Gubernur Jatim mengingatkan pentingnya pendidikan anak sejak dini untuk menghindari kasus seperti perkawinan dini. Untuk itu, ia mengimbau generasi muda serta para orang tua dan elemen masyarakat lain untuk lebih waspada terhadap hal-hal yang membahayakan, seperti pemakaian gawai yang tidak bijak.
Secara spesifik, Adhy mengingatkan akan bahaya yang bisa dibawa oleh teknologi informasi seperti gawai. Sebab, di era modern ini, tantangan tumbuh kembang justru dapat datang dari alat kecil ini.
"Dalam setiap tumbuh kembang anak, banyak musuhnya, banyak kendalanya. Baik perlakuan kekerasan dan sebagainya. Tapi ada lagi 'monster' yang paling nyata, yaitu gadget," katanya kepada anak-anak yang hadir.
"Sebenarnya dari gadget ini kita bisa dapat pengetahuan apa saja. Tapi kenyataannya, banyak konten-konten yang bisa menimbulkan konflik seperti fitnah dan bullying. Jadi harus hati-hati," lanjut Pj. Gubernur Adhy.