Walau Merantau di Kediri, Fansuri Fikri Tetap Bisa Nikmati Layanan JKN
Editor: Novandryo
Wartawan: Muji Harjita
Jumat, 11 Oktober 2024 19:57 WIB
KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Kesehatan menjadi modal utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) disebut sangat membantu masyarakat akan kebutuhan jaminan pelayanan kesehatan.
Telah banyak manfaat dirasakan oleh rakyat Indonesia, salah satunya Fansuri Fikri Haikal (26), salah seorang peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) asal Lampung namun telah lama tinggal di Kediri.
BACA JUGA:
Peserta JKN di Ngasem Kediri Tunjukkan Kiat Sehat dengan Olahraga
Satgas TMMD 122 Terus Kebut Rehab RTLH di Kediri
Dengar Berbagai Masukkan, Cagub Risma Sapa Ribuan Warga Kediri di Kawasan SLG
Jaga Akurasi Data Segmen PBPU, Pemkot Kediri dan BPJS Kesehatan Lakukan Evaluasi Data Peserta
“Saya terdaftar menjadi peserta JKN sejak tahun 2021. Motivasi untuk mendaftar JKN adalah karena kita tidak pernah tahu kapan datangnya penyakit. Sedangkan biaya untuk berobat saat ini sangat mahal. Jadi bagi saya asuransi mengenai kesehatan itu sangat penting untuk melindungi kita. Hadirnya JKN menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan asuransi kesehatan,” kata Haikal, beberapa waktu lalu.
Haikal menuturkan jika dirinya pernah memanfaatkan JKN untuk pengobatan telinganya pada tahun 2022.
Saat itu Haikal mengeluhkan jika telinganya terasa sakit sehingga ia memutuskan untuk memeriksakan kondisinya tersebut ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) mitra BPJS Kesehatan tempatnya terdaftar.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, lanjutnya, dokter menyatakan telinga Haikal mengalami infeksi dan membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Dalam kurun waktu satu minggu, telinga Haikal berangsur pulih walaupun dokter menyampaikan jika nantinya dikemudian hari kembali sakit, ia diminta untuk memeriksakan diri kembali.
“Waktu pertama kali pindah ke Kediri, saya tidak tahu jika belum pindah ke fasilitas kesehatan sesuai domisili kita tetap bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Alhasil saya ke dokter umum biasa secara mandiri tanpa menggunakan JKN. Sekali berobat hanya sekedar batuk pilek bisa mencapai 500 ribu rupiah. Padahal ketika menggunakan JKN semua bisa gratis. Ternyata semahal itu biaya kesehatan. Jadi sangat terbantu dengan adanya JKN. Setelah itu saya langsung mengganti lokasi fasilitas kesehatan sesuai dengan domisili terdekat menggunakan Aplikasi Mobile JKN. Jadi sekarang merasa aman karena bisa menggunakan kembali JKN,” tuturnya.