Jelang Pilbup, Gambar Bupati Malang di Sejumlah Reklame Mulai Dihilangkan
Rabu, 07 Oktober 2015 18:58 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com – Jelang Pemilihan Bupati (Pilbup) Malang, gambar Rendra Kresna, Bupati Malang yang sekaligus sebagai calon Bupati Malang Periode 2015-2020 di sejumlah papan-papan reklame di Kabupaten Malang sudah mulai dihilangkan.
Pantauan di lapangan, sebelumnya terdapat foto Rendra di berbagai tempat papan reklame, seperti di Kebonagung dan Pakisaji . “Dulu di sana ada gambar Bupati tentang program ajakan mengurus e-KTP. Namun sekarang berubah menjadi reklame BNK Kabupaten Malang dengan wajah A Subhan selaku Wakil Bupati Malang,” kata salah seorang warga.
BACA JUGA:
Hadir di Kampanye Paslon SALAF, Plt Bupati Malang Dilaporkan ke Bawaslu
Projo Deklarasikan Dukungan ke Paslon GUS di Pilbup Malang
Golkar Panaskan Mesin Politik Menangkan Paslon Gunawan-Umar di Pilkada Malang 2024
Abdulloh Satar Targetkan Pasangan SALAF Menang 70 Persen di Pilbup Malang Lewat Dapilnya
Begitu juga iklan Bando Mandep Mantep di Jl A Yani Kepanjen juga sudah kosong. Akan tetapi di berbagai Desa Gambar Rendra Masih terpampang rapi dengan ajakan membangun Desa.
Hilangnya gambar Rendra tersebut, menurut George da Silva, Pimpinan Divisi Penindakan Pelanggaran Panwaslih Kabupaten Malang, memang dilakukan oleh Panwasca. "Paswas tidak menertibkan sendiri. Namun ditertibkan trantib kecamatan," ungkap George kepada wartawan.
Ia mencontohkan, reklame Badan Perumahan di mana ada foto setengah badan Rendra sudah digunting sejak 25 September 2015 malam dan diketahui trantib kecamatan setempat.
George menjelaskan, gambar Bupati Malang yang juga calon Bupati Malang ditertibkan untuk menjaga kesamarataan sosialisasi paslon dalam Pilbup Malang. “Sebab sudah ada APK (Alat Peraga Kampanye) yang dibuatkan KPU untuk tiap paslon dengan dana dari APBD. Selain itu, tiap paslon juga diberi bahan kampanye, seperti poster dan brosur,” pungkas George.
Sementara itu, Win, salah satu pengamat politik di Kabupaten Malang kepada BANGSAONLINE.com mengatakan, bahwa fenomena dihilangkannya gambar Rendra adalah hal yang biasa dan tidak perlu diperdebatkan, karena memang aturannya seperti itu. Namun, ia menambahkan dengan hilangnya gambar-gambar incumbent tersebut, juga bisa dikatakan sebagai salah satu strategi politik. “Seakan-akan gambar-gambar tersebut dihilangkan oleh lawan politiknya, padahal tidak,” tandasnya. (thu/rev)