Lulusan SMK Paling Banyak Menganggur
Kamis, 05 November 2015 23:10 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diharapkan setelah selesai sekolah bisa langsung bekerja, ternyata faktanya tak demikian. Bahkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPK) di provinsi Jawa Timur hingga bulan Agustus 2015 menunjukkan, lulusan SMK yang paling tinggi yakni 11,74 persen. Sementara TPT terendah, justru terjadi pada lulusan Sekolah Dasar (SD) yaitu 1,39 persen.
"Dari BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan ini adalah fakta. Ternyata sekolah-sekolah kejuruan yang kita harapkan bisa langsung bekerja, ternyata tidak seperti itu," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Sairi Hasbullah seperti dilansir suarasurabaya.net, Kamis (5/11).
BACA JUGA:
Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar
Kembangkan Dasina untuk Keamanan Laut Natuna, ITS Gandeng Universitas Telkom dan STTAL
Freeport Dukung Transformasi Era Society 5.0 di 36 Sekolah
Sukses PT. Nathin dan PT. Khinco Gelar Tour Eskludif Manufaktur Maklon Herbal dan Kosmetik
Kondisi tersebut, lanjut Sairi, merupakan sesuatu yang mengkhawatirkan, mengingat dalam satu bulan lebih ke depan sudah memasuki masa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Ini gambaran yang menantang sekali jelang MEA. Ini gambaran kita saat memasuki masa globalisasi, pasar bebas, dan era kompetisi yang lainnya," ujarnya.
Pada sektor pendidikan lainnya, pada lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jatim TPT nya mencapai 4,43 persen, Sekolah Menengah Atas (SMA) 8,73 persen, Diploma 8,11 persen, dan universitas 4,99 persen.
Sementara secara nasional, sama seperti Jatim sampai bulan Agustus 2015, tingkat pengangguran yang paling tinggi terjadi pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu 12,65 persen. Sementara tingkat pengangguran yang paling rendah terjadi pada lulusan Sekolah Dasar (SD) yaitu 2,74 persen.