Fantastik, PAD Gunung Bromo Capai Rp 1,3 Miliar
Selasa, 15 Desember 2015 19:16 WIB
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Meski saat ini Gunung Bromo terjadi peningkatan status terkait semburan abu vulkanik yang cukup pekat dan membahayakan pernafasan. Namun, itu sebenarnya tidak mempengaruhi jumlah pengunjung tiap harinya. Ungkapan tersebut ditegaskan Kepala Dinas Kebudayakan dan Pariwisata (Kadisbudpar), Ir. Anung Widiarto, Selasa (15/12).
Menurut Anung, sebenarnya peningkatan status gunung Bromo atas semburan abu vulkanik atau larva bromo masih sebatas aman. Apalagi, jarak aman dari peningkatan itu telah ditetapkan sekitar 2,5 KM dari atas kawah.
BACA JUGA:
Khofifah-Emil Ajak Raffi Ahmad Bangun Wisata Kuliner di Batu dan Bromo, Ini Respons Suami Nagita itu
Khofifah Komentari soal Jatim yang Disebut Jadi Destinasi Wisata Populer 2023
Berikut 5 Gunung dengan Pemandangan Terbaik di Jawa Timur, Referensi untuk Libur Lebaran
Libur Nataru, Polres Probolinggo Pertebal Pengamanan Wisata Gunung Bromo
"Jadi, jangan terlalu dibesar-besarkan lah. Peningkatan status itu kan sudah biasa. Akibat pemberitaan yang terlalu hebat, telah berdampak terhadap banyak pembatalan atas pemesanan hotel jelang natal dan tutup tahun. Ini telah menyababkan dampak yang luar biasa terhadap para pemangku wisata di Bromo," tegas Anung.
Meski Gunung Bromo nyaris sering terjadi Erupsi, hal itu menurut Anung tak berdampak sama sekali terhadap menurunnya pengunjung. Bahkan, dari catatan Disbudpar, jumlah pengunjung kian naik. Tercatat, saat Erupsi lalu, jumlah pengunjung mencapai 255 orang per hari. Sementara, minggu ke dua hari libur sebelum erupsi bromo mencapai 83 orang wisatawan domestik.
Untuk wisatawan mancanegara atau turis asing mencapai 46 orang. Namun, saat erupsi ini turun untuk kunjungan turis asing yakni hanya sekitar 29 orang per hari.