Siapa Cagub Jatim 2018: Tak Mau Tertipu Ketiga Kali, PAN Hati-Hati Tentukan Cagub
Selasa, 02 Februari 2016 01:21 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Partai Amanat Nasional (PAN) merasa tertipu mendukung KarSa (Soekarwo-Safullah Yusuf) dalam dua kali pemilihan gubernur (pilgub), yaitu periode 2008-2013 dan 2013-2018. Padahal partai yang didirikan Amien Rais ini merasa telah bersusah payah untuk kampanye memenangkan Pak De Karwo (panggilan Soekarwo) dan Gus Ipul (panggilan Saifullah Yusuf) dalam perhelatan akbar Jatim itu.
"Kami dua kali memberikan dukungan di Pilgub Jatim dan calon yang kami dukung memenanginya. Begitu jadi dan terpilih ternyata PAN dilupakan oleh cagub Jatim tersebut. Sudah dua kali ini kami ibarat kata membeli kucing dalam karung," ungkap Malik Effendi, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW PAN Jatim, Senin (1/2).
BACA JUGA:
Pekerja MPS Trowulan Kompak Pilih Gubernur yang Full Senyum
Rapat Konsolidasi Tim Pemenangan Pilgub Jatim, Khofifah Tekankan Politik Santun
Dicurhati Pedagang Wonokromo, Khofifah: Pasar Tradisional Harus Tersentuh Digitalisasi
Para Waranggono di Tiga Kabupaten Jatim Utara Deklarasi Menangkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim
Karena itu PAN kini sangat hati-hati untuk menentukan arah dukungan, baik untuk calon gubernur maupun calon wakil gubernur 2018. Sebab pengalaman pahit Pilgub terdahulu, PAN dilupakan oleh calon yang telah didukung hingga menang.
Anggota Dewan asal daerah pemilihan Madura ini melanjutkan, karena sudah punya pengalaman buruk di masa lalu itu, PAN dalam pilgub 2018 tak mau terburu-buru untuk menentukan kriteria calon gubernur yang akan didukung. ”Kami akan seleksi secara ketat, dan melihat komitmennya terlebih bila calon itu berasal dari luar partai,” kata Malik Effendi kepada Didi, wartawan bangsaonline.com yang ngepos di Gedung DPRD Jatim.
Menurut ketua Fraksi FPAN yang merupakan kader senior PAN ini, dengan posisi sebagai partai tengah yang bermodalkan 7 kursi di parlemen, pihaknya punya peran penting untuk melengkapi syarat dukungan calon gubernur. Sebab, yang sudah memiliki tiket untuk menjadi peserta Pilgub baru PKB. Karena itu, PAN memiliki peran strategis untuk mendukung calon di luar gerbong PKB.