Pilgub Jatim 2018, Gerindra Pilih Cagub yang Punya Konsep Hadapi MEA
Sabtu, 06 Februari 2016 01:28 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Muhammad Fawaid mengakui partainya belum bicara figur untuk calon gubernur Jatim 2018. Ia mengatakan saat ini lebih melihat kepada kriteria. Salah satu kriteria calon gubernur yang akan datang punya konsep untuk membawa Jawa Timur di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Syarat ini penting, karena tantangan Jatim ke depan berbeda dengan 5 atau 10 tahun lalu. Saat ini Jatim dihadapkan pada persaingan bebas, bukan hanya dengan provinsi luar Jatim tapi bersaing dengan negara lain yang masuk kawasan ASEAN.
"Kita hari ini tidak bicara leadership (kepemimpinan-red). Itu sudah lumrah, sekarang tantangannya pasar bebas ASEAN. Makanya kita mencari calon pemimpin Jatim yang punya konsep menghadapi MEA," beber putera KH. Muzzaki Syah, pengasuh Ponpes Al Qodiri, Jember ini, Jumat (5/2).
BACA JUGA:
Didampingi Arumi, Cawagub Emil Dardak Blusukan ke Pasar Menganti Gresik
Tri Rismaharini Sapa Pekerja Pabrik Rokok dan Kampung di Malang
Disambut Doa, Khofifah Ajak Santri Ponpes Al Anwar Bangkalan untuk Tempuh Pendidikan yang Tinggi
Ikhtiar Menangkan Khofifah-Emil, DPW PKS Jatim Konsolidasikan Kader
Politisi muda Gerindra yang namanya masuk nominasi cawagub Jatim potensial versi Forum Muda Demokrasi (FomDem) itu menilai selain Soekarwo, saat ini belum ada figur yang punya visi dan konsep jelas memimpin Jatim di era MEA. Dirinya berharap, ke depan muncul pemimpin yang memiliki gagasan jitu di tengah persaingan global. Hal itu penting agar Jawa Timur tidak tergilas dalam persaingan dengan warga negara asing (WNA) asal negara Asean.
Kekhawatiran anggota Komisi B DPRD Jatim yang membidangi perekonomian ini bukan tanpa alasan. Sejak pemberlakuan MEA sejak 1 Januari 2016, ribuan tenaga kerja asing (TKA) yang umumnya berasal dari Tiongkok, Myanmar dan Thailand langsung membanjiri kota-kota di Jatim, seperti Surabaya, Sidoarjo serta Gresik.
Terbaru, seperti diberitakan bangsaonline.com, 20 TKA tanpa dokumen resmi ditemukan di Nganjuk. "Ancaman sudah bukan di depan mata tapi sudah sudah menjadi kenyataan. Kalau cagubnya tidak punya visi ke depan, Jawa Timur bisa dijajah secara ekonomi. Kita terancam jadi penonton di tanah air sendiri," urai Fawaid.
Simak berita selengkapnya ...