Meningkat, Kasus Gantung Diri di Pacitan, Faktornya Ekonomi dan Sakit Menahun | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Meningkat, Kasus Gantung Diri di Pacitan, Faktornya Ekonomi dan Sakit Menahun

Rabu, 23 Maret 2016 10:55 WIB

F. AKP Pujiono, Kabag Humas Polres Pacitan (ft:yuyun/BangsaOnline)

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Kasus gantung diri yang berujung kematian di Kabupaten , pada dua tahun terakhir ini terus meningkat. Pada tahun 2014, sedikitnya ada 12 kasus gantung diri. Sedangkan setahun berselang, kasus gantung diri tercatat sebanyak 11 kasus.

"Pada tahun ini, kemungkinan juga akan terus bertambah. Sebab hingga Maret ini sudah ditemukan lima kasus gantung diri," ujar Kapolres , AKBP Taryadi, melalui Kabag Humas, AKP Pujiono, Rabu (23/3).

Menurut Pujiono, kebanyakan korban gantung diri dilatari masalah kejiwaan. Seperti sakit yang tak kunjung sembuh hingga berujung depresi. Lain itu, masalah ekonomi juga menjadi faktor penyebab terjadinya kasus bunuh diri dengan cara gantung diri tersebut.

"Memang ada beberapa penyebab sehingga seseorang mengalami depresi, stress dan memilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri," ujar perwira pertama polisi itu pada awak media.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat, H. Masrukin, juga berpendapat ada dua penyebab utama terjadinya kasus gantung diri di Kabupaten .

Selain karena sakit, faktor ekonomi juga menjadi persoalan pelik yang mengakibatkan seseorang memilih jalan pintas mengakhiri hidupnya. "Masyarakat yang menderita sakit menahun dan tidak kunjung sembuh, akhirnya frustasi akan biaya pengobatan yang cukup tinggi," jelasnya ditempat terpisah.

Satuan kerja di bawah kendali Sunaryo tersebut, sebenarnya bisa memfasilitasi mengurus jasa pengobatan gratis, seandainya mereka mau melaporkan. "Kami bisa memfasilitasi pengobatan gratis seandainya masyarakat tidak mampu, mau memberikan laporan atas kondisi kesehatan yang dialaminya," ujar Masrukin.

Sebagaimana diketahui, data orang gantung diri , sejak Januari hingga Maret ini, diantaranya Murtini, alamat Desa Suko, Kecamatan Punung. Kejadian tanggal 4 Januari. Korban mengakhiri hidupnya lantaran sakit gondok.

Selang dua pekan kemudian, juga ada kasus gantung diri dengan korban Jaiman, warga Desa Bangunsari, Kecamatan Bandar. Orang tersebut mengalami depresi berat hingga memilih gantung diri.

Sedangkan pada Februari lalu, satu warga lingkungan Barean, Kelurahan Ploso, bernama Sutono, juga nekat gantung diri lantaran sakit dan terlilit hutang.

Terakhir pada tanggal 5 Maret, korban atas nama Slamet, warga Dusun Krajan, Desa Sudimoro, dan yang baru saja terjadi pada tanggal 21 Maret lalu. Korban atas nama Semi, warga Dusun Pagersari, Desa Nawangan. (pct1/dur)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video