Hasil Simposium Nasional 65, Sidarto Danusubroto Ngotot Minta Rekonsiliasi Nasional
Selasa, 19 April 2016 22:15 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Simposium Nasional 65 yang berlangsung sejak, Senin (18/4) kemarin hingga, Selasa (19/4) malam berakhir sudah. Selama dua hari berturut-turut para penyintas 65 maupun dari pihak yang disebut sebagai pelaku beradu argumentasi dan membeberkan data dan fakta masing-masing yang menurut mereka paling benar.
Sidarto Danusubroto, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), selaku co-organizer acara, dalam sambutan penutupannya, tetap bersikukuh bahwa kasus tahun 1965 merupakan pelanggaran HAM berat. Oleh karena itu, ia meminta agar kasus tersebut diselesaikan lewat rekonsiliasi nasional.
BACA JUGA:
Situs Persada Sukarno Minta Pemerintah Bentuk Tim Kajian Hari Peristiwa G30S/PKI
Aksi Damai DPW FPI Tolak LGBT Direspons Positif DPRD Pamekasan
Ciri Utama PKI Pembohong, Pintar Membalik Fakta, Kiai Asep Minta Pancasila Jangan Diperas
Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Bupati Lamongan Ajak Masyarakat Wasapadai Paham Komunis
Ia mengapresiasi diadakannya simposium nasional yang difasilitasi Pemerintah melalui Menkopolhukam. "Simposium ini bersifat dialogis agar siapa saja boleh bicara bebas dan negara hadir untuk melindungi kalian semua,” kata Sidarto, di Hotel Arya Duta, Selasa (19/4) malam.
Ia mengatakan tujuan simposium ini adalah menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah untuk menyelesaikan kasus tragedi 1965 secara komprehensif.
“Kita harus mengakui ada konflik horizontal dalam tragedi 1965, juga sekaligus mengakui bahwa adanya keterlibatan negara,” katanya.
Simak berita selengkapnya ...