Harga Gula Tembus Rp 16.000/Kg, Disinyalir Imbas Permainan Distributor
Senin, 23 Mei 2016 22:32 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Meroketnya harga gula hingga mencapai Rp 16 ribu per kilogram disinyalir imbas dari permainan distributor yang memborong gula Jawa Timur untuk dijual ke pasar luar Jatim. Subianto, anggota komisi B DPRD Jatim, menyampaikan Jatim merupakan daerah surplus gula.
Namun, ironisnya harga gula meroket hingga Rp 16 ribu per kilogram. Fakta itu mengindikasikan ada pihak tertentu yang bermain hingga mengakibatkan harga gula mencapai Rp 16 ribu per kilogram. Padahal pada bulan April lalu, harga gula ada di kisaran Rp 11 ribu per kilo.
BACA JUGA:
Dampingi Presiden Cek Harga di Pasar, Pj. Gubernur Jatim Pastikan Harga Bapok Terkendali
Mampir ke Pusat Oleh-Oleh Bu Rudy, Khofifah Kagum dan Ajak Masyarkat Beli Produk UMKM Jatim
Pj. Gubernur Jatim Bahas Peluang Kerja Sama dan Ajakan World Trade Conference dari Dubes Peru
Pj Gubernur Adhy Optimis Kerja Sama Bank Jatim dan Banten Saling Menguntungkan
"Peran Perum Bulog yang harusnya menjadi penyangga pangan malah tidak melakukan langkah tepat untuk menekan harga gula. Ironisnya lagi, langkah antisipasi pun tidak dilakukan Bulog," kritik politisi Partai Demokrat itu, Senin (23/5).
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim ini menegaskan, terkait ulah distributor menjual gula asal Jatim ke luar Jatim, pemerintah tidak bisa membatasi. Karena itu bagian dari pasar bebas.
Maka, yang harusnya melakukan langkah antisipasi adalah Bulog Jatim karena peran Bulog adalah penyangga pangan. Tapi nyatanya Bulog tidak bisa menjalankan peran dan fungsinya. Imbasnya saat kondisi stok pangan minim, harga langsung meroket tajam. Karena tidak ada langkah antisipatif yang dilakukan Bulog.