Tafsir Al-Nahl 90: Nabi Nuh A.S Salah saat Memanfaatkan Keluarga
Jumat, 08 Juli 2016 01:11 WIB
Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .
BANGSAONLINE.com - "Inna allaaha ya'muru bial’adli waal-ihsaani wa-iitaa-i dzii alqurbaa wayanhaa ‘ani alfahsyaa-i waalmunkari waalbaghyi ya’izhukum la’allakum tadzakkaruuna".
BACA JUGA:
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Panduan dari Nabi Daud dan Nabi Sulaiman untuk Memutus Kasus Perdata
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Cara Hakim Ambil Keputusan Bijak, Berkaca Saja pada Nabi Daud dan Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Memetik Hikmah dari Kepemimpinan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman
Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Keputusan Bijak untuk Sengketa Peternak Kambing Vs Petani
Nabi Nuh A.S. adalah nabi pertama yang dinobatkan sebagai Rasul, utusan Allah. Hal itu karena nabi-nabi sebelumnya belum dilengkapi dengan ajaran syari'ah yang melengkapi keimanan. Zaman Nabi Nuh-lah baru ada ajaran syari'ah lebih lengkap, termasuk tatacara peribadatan. Sementara sebelumnya tidak demikian. Zaman nabi Nuh A.S. ini mulai ada penyimpangan keimanan, dari menyembah Allah SWT sebagai Tuhan satu-satunya menjadi menyembah patung-patung.
Patung-patung tersebut adalah buah dari bisikan syetan kepada tokoh adat yang dibisiki agar membuat patung orang-orang shalih masa lalu, kemudian disembah. Trik syetan ini untuk mengalihkan dari ajakan dan dakwah nabi Nuh A.S. menyembah Allah SWT. Terdapat lima patung sesembahan waktu itu, yakni: Wadd, Suwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr. Karena gigihnya, Nuh termasuk digelari sebagai kelompok Rasul papan atas, "ulul azmi".