Vaksin Palsu Sebabkan Anak Rentan Sakit, DPR Telusuri Dugaan Gratifikasi Dokter | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Vaksin Palsu Sebabkan Anak Rentan Sakit, DPR Telusuri Dugaan Gratifikasi Dokter

Selasa, 19 Juli 2016 23:19 WIB

Menkes Nila F. Moeloek didampingi sejumlah asosiasi bidang kesehatan menggelar jumpa pers terkait perkembangan penanggulangan Vaksin palsu di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (19/7).

Hal itu dilakukan agar tidak ada oknum dokter yang menyalahgunakan jabatannya dengan bermain-main terhadap obat yang seharusnya digunakan memberikan kesehatan bagi manusia.

“Kita jangan bermain-main dengan obat yang dapat mengganggu rasa nyaman dan keamanan daripada si pasien,” ujar dia.

Di sisi lain, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyatakan, yang sudah terpapar pada anak tidak menimbulkan efek samping. Kandungan dalam hanya mengubah jenis vaksin, sehingga tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pasien.

"Secara ilmiah, kandungan dalam yang diperiksa oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM), tidak menimbulkan efek samping," ujar Nila dalam jumpa pers di Gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (19/7).

Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes yang juga Ketua Satuan Tugas Penanggulangan Vaksin Palsu, Maura Linda Sitanggang menjelaskan, tersebut sebenarnya hanya mengubah kandungan vaksin.

Menurut Linda, kandungan bukanlah sesuatu yang bersifat kimia. Misalnya, berisi kandungan vaksin hepatitis.

Selain itu, Linda juga menjamin bahwa vaksinasi ulang terhadap anak yang telah terpapar , tidak akan berbahaya.

"Misalnya untuk hepatitis saja, itu bisa dilakukan berkali-kali," kata Linda.

Hal serupa juga dikatakan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan. Aman mengatakan bahwa yang sempat beredar di masyarakat tidak berdampak serius terhadap penerimanya.

Selain itu, masyarakat juga diminta tidak perlu khawatir untuk melakukan vaksinasi ulang terhadap anak yang telah terpapar . Menurut IDAI, pemberian vaksin yang berlebih tidak menyebabkan masalah apapun.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Ilham Oetama Marsis mengatakan ada dalang di balik kasus vaksin untuk menyudutkan para dokter.

"Kami juga bertanya-tanya, siapa aktor intelektual yang membuat grand design seperti ini," kata Ilham.

Ilham Marsis mengatakan jangan sampai kepercayaan masyarakat Indonesia kepada dokter Indonesia menurun akibat kasus ini. "Jangan sampai hilang kepercayaan masyarakat kepada dokter-dokter Indonesia dan rumah sakit di Indonesia," ujarnya. (tic/jpnn/yah/lan)

Sumber: detikcom/jpnn

 

sumber : detikcom/jpnn

 Tag:   vaksin palsu

Berita Terkait

Bangsaonline Video