Enam Terduga Teroris Batam Ditangkap, Ancam Ledakkan Marina Bay dengan Roket
Jumat, 05 Agustus 2016 23:17 WIB
BATAM, BANGSAONLINE.com - Enam teduga teroris yang berencana meledakkan sejumlah tempat di Batam dan Marina Bay Singapura ditangkap, Jum'at (5/8). Penggerebekan enam terduga teroris kelompok Katibah Gigih Rahmat atau Katibah Gonggong Rebus (KGR) di Batam itu terkait dengan rangkaian aksi teror yang terjadi sebelumnya. Ada yang menyebut, para terduga teroris yang diamankan di Batam merupakan jaringan Bahrun Naim dari Solo.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan keenam terduga teroris ini ditangkap di beberapa lokasi berbeda seperti di Batam Center, Nagoya, Perumahan Cluster Sakura dan Jl Brigjen Katamso Batu Aji.
BACA JUGA:
Tiga Napi Tindak Pidana Terorisme di Lapas Kediri Nyatakan Ikrar Setia pada NKRI
Napiter Asal Semarang Bebas di Lapas Tuban
Densus 88 Libatkan PPATK dan Stakeholder untuk Telusuri Transaksi Terduga Teroris DE
Alumnus Tebuireng itu Dekati Mantan Teroris dengan Ushul Fiqh
"Enam terduga teroris ini ada yang berasal dari suku Jawa, Melayu, Batak, Padang dan lainnya. Saat ini mereka masih dalam pengembangan," ujar Boy di Mabes Polri.
Boy menambahkan keterlibatan kelompok Gigih Rahmat Dewa yakni sebagai penampung dua suku Uighur yakni Doni yang dideportasi dan Ali yang tertangkap bersama Abu Musab di Bekasi.
Di mana Ali, dijemput oleh tersangka bom bunuh diri Polresta Surakarta, Nur Rohman dari Batam ke Bogor selanjutnya dititipkan pada Abu Musab di Bekasi.
Selain itu, kelompok Gigih Rahmat Dewa juga menjadi fasilitator keberangkatan WNI yang hendak ke Suriah melalui Turki.
Bahkan Gigih Rahmat Dewa juga menjadi penerima dan penyalur dana untuk kegiatan Radikalisme yang bersumber dari Bahrun Naim.
Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian di Polda Kepri, Batam mengatakan, penggerebekan bukan karena ada peristiwa terorisme. ''Namun pengembangan kasus-kasus lain yang terjadi sebelumnya," katanya.
Meski demikian, Kapolda tidak bersedia menyebutkan keenam orang yang ditangkap GR (31), selaku pemimpin kelompok, TS (46), ES (35), Tmz (21), HGY (20), MTS (19) berasal dari jaringan kelompok teroris tertentu.
"Kami belum bisa memberikan keterangan mengenai hal tersebut. Biarkan petugas bekerja. Nanti secara utuh akan dirilis oleh Mabes Polri," kata Sam.
Yang pasti, lanjutnya, penggerebekan dan penggeledahan pada tempat tinggal terduga pelaku teroris tersebut sudah melalui proses dan pengawasan yang panjang.
"Sementara ini kami juga belum bisa memberikan keterangan mengenai apa-apa saja barang bukti yang ditemukan oleh petugas selama penggeledahan," kata dia.
Sejak Jumat sekitar pukul 05.00 WIB, Tim Densus 88 Antiteror Polri melakukan penggeledahan sejumlah rumah di Batam yang diduga menjadi tempat tinggal terduga teroris.