Gas Lapangan J-TB Bojonegoro untuk PLN dan Pupuk Kujang
Jumat, 12 Agustus 2016 16:37 WIB
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Operator migas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (J-TB), Pertamina EP Cepu (PEPC), menegaskan jika alokasi gas saat produksi pada 2019 nanti 65 persen untuk Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan 35 persen untuk pabrik pupuk PT Pupuk Kujang.
"Meski tahun ini segera melakukan perjanjian jual beli gas (PJBG), namun keduanya baik PLN maupun Pupuk Kujang belum sepakat terkait harga," ujar Direktur Utama PEPC, Adriansyah, Jumat (12/8).
BACA JUGA:
Pertamina EP Cepu Berhasil Selesaikan Operasional Drilling Lebih Cepat dari Target
Efisiensi Anggaran, Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field Alihkan Power Genset ke PLN
Pastikan Warga Tidak Terdampak, PEPC Sosialisasi Uji Coba Sumur Gas JTB
Komisi VII DPR RI Dukung Penuh Proyek Gas J-TB di Bojonegoro
Sampai saat ini, patokan harga gas di J-TB sebesar US$ 8 eskalasi dua persen per mmbtu. Harga ini sesuai dengan proposal rencana pengembangan lapangan atau Plan of Development (PoD) Lapangan J-TB yang sudah disetujui oleh pemerintah.
"Baik PLN maupun PT Pupuk Kujang menginginkan harga yang lebih rendah, yaitu US$ 7 per Million Metric British thermal unit (MMBtu)," imbuhnya,