Asap Kebakaran Masuk Singapura, JK: Terserah Kalau Mau Protes
Jumat, 26 Agustus 2016 22:08 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa asap kebakaran hutan di Riau yang dikabarkan sudah mencapai Singapura adalah hal yang wajar karena sangat dipengaruhi cuaca.
JK pun menyatakan terserah saja jika Pemerintah Singapura mau protes terkait hal ini, karena asap kebakaram hutan di Indonesia bukan kali ini saja terjadi.
BACA JUGA:
Kesemek Glowing asal Kota Batu, Mulai Diminati Masyarakat Indonesia Hingga Mancanegara
Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Kantor Imigrasi Blitar Deportasi Gadis Berkewarganegaraan Ganda ke Singapura
Akibat Kebakaran Hutan Panderman, Jalur Pendakian Ditutup Sementara
"Ya selama kebakaran banyak dan kemudian ada angin ke utara begitu, ya pasti sampai Singapura. Kan tidak ada yang mau sampai Singapura, cuma kita tidak bisa kontrol angin kan. Bagaimana caranya kontrol angin?" kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (26/8).
"Ya terserah saja. Dia mau protes siapa? Mau protes angin?" imbuh JK.
Ia menuturkan, pemerintah sudah melakukan upaya maksimal dalam penanganan kebakaran hutan yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan Operasi Siaga Darurat yang menerjunkan banyak aparat dan armada untuk mendeteksi serta memadamkan api.
"Sudah di situ banyak helikopter, pesawat, ada orang. Semua upaya maksimum sudah dilakukan pemerintah Indonesia," ucap JK.
Sebagaimana diketahui, analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kemarin menunjukkan bahwa asap kebakaran hutan serta lahan di Riau terbawa angin ke arah timur-tenggara-timur laut hingga mencapai Singapura.
Pantuan udara dan satgas darat melaporkan, titik panas (hotspot) terbawa angin hingga mencapai Singapura.
"Berdasarkan analisis sebaran hotspot, arah angin, sebaran asap dari satelit dan kualitas udara menunjukkan bahwa asap di Riau terbawa angin ke arah Timur-Tenggara-Timur Laut hingga mencapai Singapura," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Jumat (26/8).
Simak berita selengkapnya ...
sumber : merdeka.com/rmol