Pengungsi Syiah Sampang Disarankan Transmigrasi
Kamis, 15 September 2016 23:23 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Komisi Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPRD Jawa Timur mengusulkan kepada Pemprov Jatim supaya ratusan pengungsi syiah Sampang yang selama ini ditampung di Rusun Jemundo Sidoarjo disarankan mengikuti program transmigrasi. Tujuannya, supaya mereka bisa hidup mandiri dan tidak membebani lagi pemerintah.
"Saya mengusulkan supaya 330 jiwa pengungsi syiah Sampang disarankan ikut program transmigrasi supaya mereka bisa hidup mandiri di tempat baru, karena mereka belum memungkinkan kembali ke kampung halamannya," ujar Mochammad Eksan anggota Komisi E DPRD Jatim, Kamis (15/9).
BACA JUGA:
265 Eks Pengungsi Syiah di Rusunawa Puspa Agro Sidoarjo Dipulangkan Ke Kampung Halamannya Sampang
Sebut Denny Siregar Tokoh Syiah, Ustad Adi Ungkap Pertemuan 300 Yayasan Syiah di Gereja Malang
Ngaku Kiai Lasem, Nuduh Gus Dur Syiah, Ini Jawaban Penulis Ensiklopedi Gus Dur
Syiah Salat Cuma Tiga Waktu, Hizbut Tahrir bolehkan Cium Cewek Bukan Muhrim, Ini Alasannya
Menurut politisi asal Partai NasDem ini, para pengungsi korban konflik syiah menempati Rusun Jemundo Sidoarjo sejak 20 Juni 2013 atau sudah hampir 3 tahun lebih memang menjadi tanggungjawab pemerintah. Bahkan mereka mendapat uang jatah hidup (jadup) sebesar Rp 700 ribu per jiwa.
"Apa yang sudah dilakukan Pemprov Jatim itu sudah manusiawi. Tapi untuk solusi jangka panjang, juga perlu dipikirkan mulai sekarang. Transmigrasi itu salah satunya," jelas politisi asal Jember ini.
Selain ikut transmigrasi, Eksan juga menyarankan supaya pengungsi syiah diberikan pelatihan dan diikutkan job fair atau didistribusikan ke berbagai perusahaan supaya mereka memiliki pekerjaan tetap. "Kalau perlu mereka disalurkan menjadi penjaga perumahan atau pekerja rumah tangga di rumah-rumah pejabat di lingkungan Pemprov Jatim," ungkapnya.