Museum Kanker Indonesia di Jalan Kayoon, Ajak Pengunjung Peka Tanda-tanda Penyakit
Editor: Rosihan - Revol
Sabtu, 24 September 2016 10:52 WIB
Selain terdapat jenis-jenis kanker, di dalam museum yang diresmikan pada tahun 2013 lalu ini juga menyediakan prototype/alat peraga payudara yang bisa diremas.
Hal itu bertujuan agar para pengunjung bisa tahu cara meraba dan memijat payudara dengan cara SARARI (Periksa Payudara Sendiri). Di prototype sudah disiapkan benjolan sebagai kanker. Jadi, pengunjung yang mencoba prototype bisa merasakan jika di payudara mereka ada benjolan yang sama seperti di prototype.
Nanik (22), salah satu pengunjung, mengaku belajar banyak tentang kanker dari museum ini. “Saya lebih sadar akan pentingnya menjaga diri dan kesehatan saya. Saya bisa lebih peka dengan tanda-tanda awal munculnya kanker. Apalagi ketika saya tahu kanker yang banyak dan mudah menyerang wanita adalah kanker payudara dan kanker serviks,” papar Nanik.
Sampai saat ini, kanker yang paling berbahaya bagi wanita adalah kanker payudara dan serviks. Karena kanker tersebut sangat pesat perkembangannya. Tahun ini kanker serviks telah membunuh 187.789 perempuan di dunia. (mega melati/UTM)