Nusron Bela Ahok dalam Kasus Al Maidah, Inilah Tinjauan Linguistik Penulis Buku
Minggu, 09 Oktober 2016 15:48 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Video Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama (Ahok) yang menyebut “Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macam-macam..” telah menyebar luas. Para pembaca pun sejatinya sudah bisa menyimak langsung apakah Ahok merendahkan al-Qur’an atau tidak. Toh video Ahok yang utuh juga sudah menyebar luas.
Meski demikian Brili Agung, seorang penulis buku mengaku terusik dengan polemik Ahok yang menyatakan warga DKI telah dibohongi dengan surat Al Maidah ayat 51. "Sebenarnya saya sudah malas untuk membahas hal ini. Namun nurani saya terusik saat pembela Pak Basuki berdalih tidak ada yang salah dengan kalimat Pak Basuki. Salah satu yang membuat saya heran adalah pernyataan Pak Nusron Wahid yang notabenya adalah tokoh NU," kata Brili memulai tulisannya di blogbriliagung.com yang diterbitkan pada Jumat (7/10).
BACA JUGA:
Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024
Kehilangan 9 Kursi DPRD DKI Gegara Musuhi Anies, PDIP Bakal Dukung Anies dalam Pilgub DKI?
Politikus PDI Perjuangan Ungkap Alasan Ahok Layak Maju di Pilgub Sumut 2024
Sandiaga Uno Beri Sinyal Gabung Prabowo-Gibran, Nusron: Semua Indah pada Waktunya
Brili mengatakan, karena dirinya bukan ahli agama, maka dia akan membedah pernyataan Ahok tersebut pada sisi linguistik. "Tulisan ini akan lebih difokuskan untuk membedah sisi linguistik, sisi kaidah bahasa yang beliau gunakan," katanya dalam tulisan berjudul Membedah Sisi Lingusitik Kalimat Pak Basuki.
Tulisan Brili Agung ini kini menyebar di grup-grup WA. Berikut tulisan Brili Agung selengkapnya:
Ini adalah potongan kalimat beliau:
“Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macam-macam..”
Sengaja saya fokuskan pada kalimat yang menimbulkan polemik ini..." Saya sudah melihat keseluruhan video, dan memang masalahnya ada pada frasa ini.
Terjemahan versi sebagian besar orang: Pak Basuki menistakan surat Al Maidah. Al Maidah 51 dibilang bohong oleh Pak Basuki.
Terjemahan versi pembela Pak Basuki: Pak Basuki tidak menistakan Al Maidah 51. Dia menyoroti orang yang membawa surat Al Maidah 51 untuk berbohong.
Mari kita bedah dengan kepala dingin. Jika kita ubah kalimat di atas dengan struktur yang lengkap maka akan menjadi seperti ini:
“Anda dibohongin orang pakai surat Al Maidah 51” – Ini adalah kalimat pasif.
Anda: Objek
Dibohongin: Predikat
Orang: Subjek
Pakai surat Al Maidah 51: Keterangan Alat
Dengan struktur kalimat seperti ini, jelas yang disasar dalam kalimat Pak Basuki adalah SUBYEK-nya. Yaitu “orang”. Dalam hal ini orang yang menggunakan surat Al Maidah 51.