Satu Terduga Teroris Ditangkap di Magetan, Rencanakan Aksi Teror di Jateng dan Jatim
Selasa, 25 Oktober 2016 23:56 WIB
MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 dan Anggota Satuan Brimob Datasemen C Surakarta menangkap seorang terduga teroris di Jalan Mayjen S Parman, Kabupaten Magetan, Selasa (25/10).
Bersama Brimob Polda Jateng, Inafis serta anggota Reskrim Polresta Solo, terduga teroris yang ditangkap yakni Gatot Witono alias Sabarno (48 tahun) yang merupakan anggota Jamaah Islamiyyah.
BACA JUGA:
Tiga Napi Tindak Pidana Terorisme di Lapas Kediri Nyatakan Ikrar Setia pada NKRI
Napiter Asal Semarang Bebas di Lapas Tuban
Densus 88 Libatkan PPATK dan Stakeholder untuk Telusuri Transaksi Terduga Teroris DE
Alumnus Tebuireng itu Dekati Mantan Teroris dengan Ushul Fiqh
"Tersangka ini masuk dalam daftar pencarian orang dan ditangkap pada hari Selasa jam 7 pagi," ujar Kapolresta Solo, Kombes Pol Ahmad Luthfi.
Usai Gatot Witono ditangkap, tim tersebut didampingi ketua RT/RW melakukan penggeledahan di rumah tersangka di Jalan Hasanudin, Selosari, Magetan.
Dalam penggeledahan petugas membawa beberapa dokumen. Dan membawa satu CPU yang diduga berisi dokumen.
"Tadi sudah dari pagi. Sekitar jam 07.00 wib. Menggunakan truk dan tank khusus," kata Staf Pekerjaan Umum yang tidak mau disebutkan namanya.
Usai ditangkap, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror langsung membawa Gatot ke Surakarta, Jawa Tengah.
"Iya (kami) bawa beberapa barang (dari rumah Gatot). Kami bukan pemain inti," kata Kepala Satreskrim Polres Kota Surakarta Komisaris Saprodin, tanpa menyebut barang yang disita.
Kapolsek Magetan Ajun Komisaris Agus Suprijanto enggan menjelaskan penangkapan Gatot. Ia menyatakan pihaknya hanya terlibat dalam pengamanan di sekitar lokasi penangkapan terduga pelaku terorisme. "Hanya itu setelah mendapatkan perintah pagi tadi," ujarnya.
Saat penangkapan berlangsung, Jalan Hasanudin disterilkan. Polisi menutup akses transportasi tersebut dari arah selatan maupun utara dari pagi hingga siang.
Sementara Kadiv Humas Polri Boy Rafli Amar di Mabes Polri menerangkan, Gatot Witono berperan sebagai penyimpan logistik.
"GW ini jaringan Jamaah Islamiyah, dia bertugas menyimpan logistik untuk mendukung aksi teror seputaran Jawa Tengah dan Jawa Timur," katanya.