2019, Prabowo Nyapres Lagi, PDIP Mengaku Tak Gentar | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

2019, Prabowo Nyapres Lagi, PDIP Mengaku Tak Gentar

Rabu, 11 Januari 2017 00:48 WIB

Prabowo dan Jokowi usai debat Capres 2014 lalu.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Partai Gerindra telah memutuskan untuk mengusung kembali Prabowo Subianto sebagai calon Presiden pada Pilpres 2019. Partai Gerindra berikrar siap bekerja keras untuk mengantarkan Prabowo menjadi Presiden pada tahun 2019.

Menanggapi hal ini, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menganggap kembali majunya Prabowo dalam Pilpres 2019 bukanlah merupakan sebuah ancaman bagi partainya.

"Kami tidak pernah merasa ada ancaman. Kami hanya kokoh berdiri ketika ada pihak-pihak yang mau mengingkari Pancasila dan kebhinekaan konstitusi kita. Kami berdiri kokoh dengan seluruh tenaga yang dimiliki PDI Perjuangan dari Sabang sampai Merauke," kata seperti dikutip dari Merdeka.com, Selasa (10/1).

Hasto menambahkan, dalam dunia politik merupakan hal yang biasa dalam berkompetisi. Rakyat, kata dia, juga butuh alternatif untuk dapat memilih pemimpinnya dalam gelaran Pemilu 2019 mendatang.

"Kita sudah biasa dalam bekerja sama dan juga di dalam berkompetisi. Itu hal yang biasa terjadi sehingga pilkada dan pemilu legislatif serta Pemilu Presiden, rakyat sudah menunjukkan kedewasaan politiknya. Kita tidak perlu memperlebar perbedaan-perbedaan yang ada. Karena semua proses untuk mencari pemimpin untuk bangsa," katanya.

Sementara itu, Hasto enggan menjawab terkait sikap partainya pada Pemilu 2019 mendatang. "Ya nanti," singkatnya.

Sebelumnya, Partai Gerindra telah memutuskan untuk mengusung kembali Prabowo Subianto sebagai calon Presiden di 2019. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, keinginan itu merupakan aspirasi spontan dari seluruh kader.

"Ini kan aspirasi dari bawah spontanitas. Spontanitas kan kadang-kadang tidak direncanakan. Seperti dikatakan kita di Gerindra itu semua itu apa adanya enggak pakai rekayasa strategi," kata Fadli.

Fadli menuturkan, Prabowo telah menyampaikan niat akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden kepada Presiden Jokowi. Jokowi pun, kata Fadli, tidak masalah dengan rencana mantan Danjen Kopassus itu.

"Iya itu sudah disampaikan begitu 17 Oktober dan Pak Jokowi tidak ada masalah," klaimnya.

Fadli Zon mengatakan seluruh kader Gerindra optimis Prabowo bakal memenangi persaingan dan menjadi orang nomor satu di Indonesia pada 2019 nanti.

Fadli mencontohkan Presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln, harus berulang kali gagal bersaing di pemilu presiden sebelum akhirnya terpilih. Begitu pula dengan Prabowo yang sudah dua kali gagal di Pilpres.

"Presiden Abraham Lincoln saja berkali-kali, biasa itu. Kalau enggak salah belasan kali angkanya. Itu biasa di dalam politik. Hidup saja kita sering gagal, lulus, gagal lulus, biasa saja," kata Fadli.

Seluruh mesin partai menurutnya telah siap memenangkan Prabowo. Melihat pengalaman Pilpres 2014 lalu, Fadli menyebut persiapan partai relatif singkat. Meski begitu, Prabowo berhasil meraup dukungan yang cukup besar sehingga perbedaan suara dengan Jokowi relatif kecil.

"Loh kalau sekarang kita sangat siap, dan kami yakin 2019 akan menang. Kemarin saja dengan persiapan yang relatif pendek, kita bisa hampir memenangkan dengan perbedaan yang cukup tipis, apalagi sekarang," klaimnya.

Ditambah lagi, berbagai survei menunjukkan Prabowo selalu bersaing ketat dengan Jokowi. Raihan dukungan selalu menempatkan dua tokoh ini berada di urutan satu atau dua.

"Dan, menurut survei Pak Prabowo juga selalu berada di dalam top two, di antara dua. Kadang nomor satu, kadang nomor dua. Antara Prabowo, Jokowi. Jokowi, Prabowo. Peluang Prabowo cukup besar," terangnya.

Demi memuluskan ambisi menjadikan Prabowo presiden, langkah konsolidasi dengan sejumlah partai yang sejalan dengan visi Partai Gerindra akan dilakukan.

"Gerindra ini kan dibuat sebagai sebuah gerakan, gerakan Indonesia Raya. Jadi ada movement, grade Indonesia movement. Jadi saya kira kalau artinya, kita ingin ada suatu upaya memperbaiki Indonesia menjadi Indonesia Raya," tegas Fadli.

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid menilai, Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, masih memiliki kans besar jika kembali bertarung dalam Pemilu Presiden 2019. Hal itu disampaikan Hidayat menanggapi wacana pencapresan Prabowo oleh Gerindra.

"Kans Beliau dikaitkan dengan popularitas Beliau, kemudian saya lihat Beliau juga tidak memiliki rintangan. Beliau enggak punya masalah apapun. Popularitas Beliau juga masih tinggi," kata Hidayat dilansir Kompas.com.

Langkah politik yang dilakukan Prabowo beberapa waktu belakangan ini, menurut Hidayat, menimbulkan simpati publik.

Salah satunya, tetap menjalin hubungan baik dengan Joko Widodo yang pernah menjadi rivalnya pada Pilpres 2014.

"Apalagi di saat sekarang sebagian masyarakat melihat presiden berlatar belakang sipil di tengah pergolakan politik yang keras tak begitu mampu menguasai keadaan," kata Hidayat.

"Karenanya sebagian besar orang menginginkan Prabowo. Dari sisi kans, saya lihat beliau (Prabowo) punya peluang besar," lanjut Hidayat.

Sedangkan Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar menilai, di antara sosok pemimpin yang ada di negeri ini, Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto masih dinilai sebagai yang terbaik.

"Prabowo dan Jokowi kedua sosok apa adanya. Antara apa yang ada di depan dan di belakang sama. Keduanya tahu kapan bersaing dan kapan harus bersatu," katanya saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Memotret Kepemimpinan Nasional", di Jakarta.

Menurutnya, sosok Jokowi dan Prabowo ini sangat sulit tergantikan. Berdasarkan hasil survei mereka adalah sosok yang belum bisa terkalahkan oleh siapapun.

"Di survei mana pun Jokowi menempati peringkat pertama dan Probowo yang kedua," katanya. (merdeka.com/kompas.com)

Sumber: merdeka.com/kompas.com

 

sumber : merdeka.com/kompas.com

 Tag:   pilpres 2019

Berita Terkait

Bangsaonline Video