Bijak Gunakan Antibiotik untuk Cegah Munculnya Bakteri Resistensi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Bijak Gunakan Antibiotik untuk Cegah Munculnya Bakteri Resistensi

Editor: choirul
Wartawan: mida
Minggu, 12 Februari 2017 20:27 WIB

DARI KIRI: Ketua KPRA Kemenkes RI dr. Hari Paraton,Sp.OG (K), Dokter Spesialis Konsultan Penyakit Tropis dan Infeksi Prof. dr. Usman Hadi, PhD., Sp.PD-KPTI dan Communications Manager PT Pfizer Indonesia Ninesiana Saragih dalam kegiatan Pfizer Press Circle (PPC) di Surabaya. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kebanyakan orang masih banyak yang belum memahami betul bahaya resistensi antibiotik. Padahal, penggunaan obat antibiotik yang terlalu banyak dapat mengakibatkan seseorang menjadi kebal terhadap suatu penyakit.

“Orang yang sudah resisten terhadap antibiotik, bakteri baik yang harusnya melawan bakteri jahat sudah tidak mampu lagi melawan,” ungkap Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) Kementerian Republik Indonesia, dr. Hari Paraton,Sp.OG( K) dalam kegiatan Pfizer Press Circle (PPC) dengan topik “Kendalikan Penggunaan Antibiotik untuk Mencegah Resistensi Antimikroba”, di Surabaya, Sabtu (11/02/2017).

Lebih lanjut, kata dr. Hari, tidak semua penyakit infeksi perlu ditangani dengan memberi antibiotik, penggunaan antibiotik semata hanya untuk mengobati penyakit yang disebabkan infeksi bakteri.

“Penggunaan antibiotik yang tidak bijak dan tidak sesuai Indikasi, jenis, dosis dan lamanya, serta kurangnya kepatuhan penggunaan antibiotik merupakan penyebab timbulnya resistensi. Selain itu, penyebab banyaknya kasus resistensi antibiotik dipicu pula mudahnya masyarakat membeli antibiotik tanpa resesp dokter di apotek, kios atau warung,” jelasnya.

Dokter Hari menjelaskan, seharusnya, antibiotik tidak dijual bebas dan harus berdasarkan resep dokter. Menyimpan antibiotik cadangan di rumah, memberi antibiotik kepada keluarga, tetangga atau teman merupakan kebiasaan yang banyak dijumpai di masyarakat. “Ini dapat mendorong terjadinya resistensi antibiotic,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Dokter Spesialis Konsultan Penyakit Tropis dan Infeksi yang juga sebagai Kepala Divisi Penyakit Tropis dan Infeksi, Departemen Penyakit Dalam, RSUD dr. Soetomo – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof. dr. Usman Hadi, PhD., Sp.PD-KPTI mengatakan, antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik telah memiliki peran penting pada dunia kedokteran, karena telah menyembuhkan banyak kasus infeksi, namun intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai permasalahan dan merupakan ancaman global bagi kesehatan terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik. Selain berdampak pada morbiditas dan mortalitas, juga memberi dampak negatif terhadap ekonomi dan sosial yang sangat tinggi.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   Kesehatan

Berita Terkait

Bangsaonline Video