Soal Protes Sopir Angkot terhadap Transportasi Online, Pemkot Malang Konsultasi ke Pemprov
Senin, 06 Maret 2017 21:43 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Seluruh penjuru jalur lalu lintas pusat Kota Malang sehari tadi, Senin (6/3), macet total. Pasalnya ratusan sopir angkutan kota kembali menggelar demo memprotes angkutan online. Mereka menghendaki moda tranportasi berbasis online harus tutup di Kota Malang.
Seluruh ruas jalan seperti di jalan Merdeka Utara dan jalan Arif Rahman Hakim diblokade angkutan kota yang berwarna biru tersebut. Akibatnya, seluruh jalur menuju ke pusat kota tidak bisa lewat. Demo sendiri digelar para sopir angkot sejak pukul 08.00 hingga 18.00. Akibatnya, banyak penumpang yang kesulitan memperoleh angkutan umum. Lagi-lagi yang diuntungkan adalah angkutan berbasis online. Pendapatannya naik hingga 40 persen lebih.
BACA JUGA:
Wujudkan Ekosistem Trasportasi Digital Sehat dan Dinamis, Gubernur Khofifah Terbitkan 2 Kepgub
Blue Bird akan Tambah 200-500 Unit Kendaraan Listrik Tahun 2023
Dongkrak Pemulihan Ekonomi Pascapandemi Covid-19, Gubernur Khofifah Gandeng Grab Indonesia
Puncak Peringatan Hari Ibu ke-94, Khofifah Terima Penghargaan dari Gojek dan Grab Indonesia
Menurut Kanit Laka lantas Polres Malang Kota Iptu Budi Junaidi, kemacetan akibat adanya aksi mogok masal tak bisa terhindarkan. Satlantas hanya berupaya mengurai agar kemacetan tidak bertambah parah karena mikrolet menumpuk di jalan Merdeka Utara.
“Jalur kami alihkan lurus lewat depan masjid Jamik. Mikrolet yang menumpuk di jalan Arif Rahman Hakim kita pecah menjadi dua, yakni menuju masjid jami' dan menuju arah utara,” ujar Iptu Budi.
Budi berharap, pendemo bisa sadar diri jika mereka menganggu kepentingan umum dan tidak berlanjut hingga malam hari. Dia tidak bisa melakukan penilangan karena jumlahnya yang begitu banyak. Satlantas hanya memberi pengarahan dan penataan saja.