Tiga Pelajar SMA NU 2 Gresik Olah Jantung Pisang Jadi Teh Kaya Khasiat | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tiga Pelajar SMA NU 2 Gresik Olah Jantung Pisang Jadi Teh Kaya Khasiat

Wartawan: M. Syuhud Almanfaluty
Senin, 27 Maret 2017 14:21 WIB

Para siswa SMA NU 2 Gresik menunjukkan hasil kreasi dan piala yang didapatkan. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - SMA NU (Sekolah Menengah Atas Nahdlatul Ulama) 2 Gresik, kembali menorehkan ptestasi. Kali ini, tiga siswanya berhasil mencipatkan olahan jantung pisang menjadi teh kaya khasiat.

Ketiga siswa tersebut adalah Juliana Rosyida, Andhini Nindya Putri, dan Reza Silvia. Mereka adalah siswa kelas XII SMA NU 2 Gresik.

Masyarakat selama ini mengenal teh merupakan minuman yang akrab menemani saat santai maupun resmi. Minuman ini terbuat dari daun teh yang dikeringkan. Penyajiannya pun beragam, daun yang mengering langsung dituang air, atau ada yang mengemasnya dalam kantung, sehingga cukup dicelup saja bisa menghasilkan minuman dengan cita rasa nikmat.

Namun, penggunaan kata teh sekarang makin meluas. Meski tidak terbuat dari daun teh, beberapa daun lain atau bahkan bunga yang penyajiannya dikemas dalam kantung dan dicelup, biasanya juga mendapat embel-embel teh.

Seperti teh buatan tiga siswi SMA NU 2 Gresik tersebut yang membuat suatu minuman yang tidak terbuat dari daun teh, tetapi mereka mengemasnya seperti teh yang ada di pasaran.

Minuman yang mereka buat adalah teh jantung pisang. Mereka mengklaim minuman yang mereka ciptakan mempunyai manfaat menyehatkan tubuh.

"Saya melihat nenek sering membuat sayur dari jantung pisang. Tetapi yang dipakai adalah kulit atau bagian yang menutupi bunga saja. Sementara bunganya dibuang," kata Juliana kepada wartawan, Senin (27/3).

Menurut dia, dirinya bisa memunculkan produk teh dari bunga jantung pisang kebetulan di sekolah ada tugas yang mengharuskan membuat sesuatu dari bahan-bahan yang dianggap kurang berguna menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Dari situ, Juliana mengajak Andhini dan Reza untuk merealisasikan idenya.

Mereka kemudian browsing untuk mencari tahu kandungan apa yang dimiliki bunga jantung pisang. Ternyata bunga jantung pisang mengandung protein, kalsium, vitamin A, B1, dan C, saponin, serta flavonoid.

Tugas selanjutnya, adalah bagaimana cara menyajikan bunga jantung pisang agar bisa dinikmati dan disukai dengan cara yang praktis. Mereka akhirnya bersepakat bahwa bunga jantung pisang itu akan disajikan menjadi minuman dengan cara mengemasnya dalam kantung.

"Kami kemudian berusaha membuat langkah-langkah agar jantung pisang itu bisa disajikan seperti teh celup," terang Juliana.

Mula-mula yang dilakukan adalah, bunga daun jantung pisang direndam dalam air kapur. Dua sendok kapur sudah cukup untuk merendam seluruh bunga yang ada dalam satu jantung pisang. Perendaman dilakukan selama kurang lebih satu jam. Fungsi perendaman dalam air kapur adalah untuk menghilangkan getah yang menempel.

Setelah direndam, bunga jantung pisang kemudian dijemur di terik matahari selama dua hari hingga warnanya agak kecoklatan. Setelah kering, bunga jantung pisang itu disangrai di atas wajan panas hingga benar-benar kering. Setelahnya, bunga jantung pisang diblender hingga halus.

Potongan yang sudah halus itu kemudian dimasukkan ke kantung. Teh bunga jantung pisang siap dicelup untuk dminum.

"Keunggulan teh kami ini adalah kandungan saponin dan flavonoid di dalamnya. Kedua zat ini mampu mengobati penyakit kencing manis. Saponin dan Flavonoid akan mengoptimalkan kerja hormon insulin yang akan mengubah glukosa dalam darah menjadi energi," terangnya.

Ketiga siswi ini menamakan ciptannya 'Ocha Thungsang' yang merupakan pemaksudan dari teh jantung pisang.

Karya ini pernah dilombakan dan mendapat prestasi juara harapan I Creative Business Competition Business Model Canvas yang diselenggarakan Universitas Negeri Surabaya tahun lalu.

Sementara Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas SMA NU 2 Gresik, Muchyiddin, mengatakan bahwa pihak sekolah sangat mengapresiasi dan bangga dengan karya anak didiknya. Untuk ke depan, karya cipta ini akan dikembangkan lagi, sekaligus pihak sekolah ingin bagaimana karya cipta ini bisa lebih komersial.

"Kami akan pelajari dulu bagaimana karya siswi ini bisa dinikmati dan berguna bagi banyak orang. Yang pasti pihak sekolah mengapresiasi dan bangga dengan capaian ini. Semoga siswa kami yang lain bisa berprestasi serupa, bahkan lebih tinggi," katanya. (hud/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video