Tafsir Al-Nahl 112: Kepada Yang Mulia Raja Salman, Semoga Tuhan Merahmati | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Nahl 112: Kepada Yang Mulia Raja Salman, Semoga Tuhan Merahmati

Minggu, 23 April 2017 20:57 WIB

Raja Salman saat berkunjung ke Indonesia.

Ribuan orang sibuk membantu, mengatur, melayani, menyamankan, menggembirakan, mengamankan dan mengelu-elukan. Semua servis adalah kelas tertinggi, termasuk makanan, hotel, kendaraan dll. Untuk ini, mohon Yang Mulia bertadzakkur, bahwa sebentar lagi Yang Mulia akan melaksanakan perjalanan menuju Tuhan sendirian. Tiada satu pun keluarga, tiada pangeran, tiada istri, tiada menteri, tiada pembantu satupun yang menemani. Karangan bunga dan ucapan belasungkawa, hanyalah seremoni. Hanya amal kebajikan yang mulia saja yang bisa membantu Yang Mulia bernyaman-nyaman di sisi Tuhan.

Tugas kenegaraan telah Yang Mulia laksanakan dengan sempurna, sekian nota kesepahaman telah ditandatangani dan silaturrahim juga telah dilaksanakan. Barakallah fikum, semoga menjadi amal ibadah yang baik dan bermanfaat bagi negeri ini dan juga negeri Yang Mulia. Kini bersama rombongan, Yang Mulia berlibur ke Bali, pulau wisata yang notabenenya pulau hiburan yang bebas, penuh maksiat dan hura-hura. Dan yang mulia tetap sebagai penanggungjawab terdepan di hadapan Allah SWT nanti.

Kami yakin, Yang Mulia sudah memberi nasehat yang terbaik berdasar keimanan dan ketaqwaan. Sebagai seorang muslim, kami berharap semoga rombongan Yang Mulia, setelah balik nanti tidak menambah "noda" yang menyebabkan rahmat Tuhan menjauh dari negeri ini. Apalah artinya MoU ditandatangani, tapi Allah SWT tidak merestui.

Ketika raja Sulaiman al-Qanuny wafat, beliau berwasiat dua hal. Pertama, agar sebuah kantong yang sudah ditunjuk diikut sertakan bersama di liang kubur. Kedua, agar kedua tangan beliau dikeluarkan menjulur keluar dari keranda mayat. Para ulama kerajaan menyikapi wasiat itu, karena ragu apa isi kantong tersebut. Hal itu dilarang dalam hukum fikih. Lalu dibuka.

Subhanallah, ternyata isinya adalah kertas-kertas bertuliskan referensi, catatan, fatwa terkait lebih dari 200 undang-undang syar'iyah yang telah dibuat selama beliau menjabat. Rupanya beliau ingin menunjukkan bukti kepada Tuhan, bahwa semua undang-undang tersebut telah dikonsultasikan kepada ulama dan para ahli. Karena produktifnya membuat undang-undang, maka digelari al-Qanuny.

Kedua, kedua tangan yang dikeluarkan dari keranda mayat secara terbuka adalah nasehat bisu kepada umat, bahwa sang khalifah, sekelas raja yang selama hidup bergelimang kemewahan, ketika sudah mati seperti sekarang ini, sungguh mati dengan tangan kosong tanpa membawa apa-apa dari kemewahan dunia. Seolah sang raja hendak berteriak: "Lihatlah ini, lihatlah ini wahai rakyatku! Apa yang kalian buru dari dunia ini?

Semoga Allah SWT memberkahi Jalalah al-Malik, Salman ibn Abd al-Aziz Al Sa'ud wa ahlah ajma'in. 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video