Dampak Pilgub Jakarta Tidak Signifikan di Jatim | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dampak Pilgub Jakarta Tidak Signifikan di Jatim

Editor: choirul
Wartawan: didi rosadi
Selasa, 25 April 2017 11:26 WIB

Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjajaran, Muradi Clark . foto: istimewa

“Isu SARA ada kemungkinan digunakan seperti Surat An Nisa 34 yang sering dijadikan landasan untuk menolak pemimpin perempuan. Tapi skalanya kecil, buktinya Khofifah dua kali maju pilgub tidak mendapat penolakan yang berarti. Terkecuali ada pihak yang memainkan isu ini secara massif dan sistematis,” urai Muradi.

Alumni aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini mengingatkan, selama kepemimpinan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa), Jawa Timur relatif kondusif. Terlebih Jatim adalah basis Nahdlatul Ulama (NU) dengan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah dan semangat Islam Nusantara. NU yang mayoritas di Jatim terkenal sangat menghargai tolerasi dan keberagaman. Tentunya keberadaan NU akan memiliki peran vital menjaga situasi kondusif di Jatim.

Muradi melanjutkan, tanpa isu SARA maka masyarakat yang akan diuntungkan, karena para calon akan menjual program kerja. Dengan begitu pemilih tinggal memilih calon yang programnya paling bagus dan rasional. Tentu saja tanpa mengesampingkan ketokohan calon yang ada.

“Tanpa isu SARA, masyarakat akan memilih pemimpin secara rasional. Berdasarkan program yang ditawarkan, rekam jejak dan kemampuan. Dengan begitu, akan menghasilkan kepala daerah yang berkualitas,” pungkas Muradi. (mdr)

 

 Tag:   Pilgub DKI

Berita Terkait

Bangsaonline Video